SOLOPOS.COM - Suasana Balai Desa Wonosari yang digunakan untuk hajatan warga Rabu (6/8/2014). (David Kurniawan/JIBI/Harian Jogja)
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Akibat Balai Desa Wonosari Digunakan untuk hajatan pernikahan, kantor pelayanan di Desa Wonosari tutup.
Padahal Rabu (6/8/2014) merupakan hari kerja, seharusnya kantor tersebut tetap buka untuk memberikan pelayanan terhadap masyarakat. Namun, hal ini dibantah Kepala Desa Wonosari, Tumija. Menurutnya, pelayanan tetap buka seperti sedia kala.
Berdasarkan pantauan yang dilakukan, halaman Balai Desa Wonosari dipenuhi dengan tamu undangan yang diselenggarakan oleh seorang warga. Dari luar, kantor pelayanan desa tak terlihat karena tertupup aksesoris hajatan. Dari sisi aktivitas, di kantor tersebut tak terlihat aktivitas pelayanan terhadap masyarakat untuk pelayanan administrasi kependudukan di daerah tersebut.
Saat bertanya kepada salah seorang petugas keamanan hajatan, Wiji Lestari mengakui bila aktivitas pelayanan terhadap masyarakat tetap buka. Untuk mengaksesnya, warga harus melalu jalur belakang alias memutar, karena bagian depan digunakan untuk acara hajatan.
“Lebih baik lewat belakang saja, sebenarnya tidak apa-apa kalau lewat depan. Tapi, konsekuensinya harus melewati tamu undangan,” kata dia, Rabu (6/8/2014).
Sayangnya, saat dicoba menuju ke kantor pelayanan desa melalui pintu belakang, ternyata tak ada aktivitas di kantor tersebut. Semua kantor terlihat sepi dengan posisi pintu kantor terkunci. Oleh seorang pamong hajatan, disarakan apabila tidak ada urusan pelayanan yang mendesak harus selesai saat itu juga, maka diharapkan untuk kembali di lain hari.
“Mau apa mas? kalau mau mengurus surat-surat dan kalau tidak mendesak, lebih baik datang besok. Soalnya saat ini petugas sudah tidak ada karena ada sebagian yang ikut menjadi pamong hajatan,” kata dia.