SOLOPOS.COM - Ilustrasi TKI (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Banyak tenaga kerja Indonesia (TKI) setelah kembali ke tanah air tidak bisa mengelola keuangannya

Harianjogja.com, SLEMAN- Banyak tenaga kerja Indonesia (TKI) setelah kembali ke tanah air tidak bisa mengelola keuangannya. Gaji puluhan juta yang diperoleh selama bekerja di luar negeri, hanya dihabiskan untuk kebutuhan konsumsi.

Promosi Santri Tewas Bukan Sepele, Negara Belum Hadir di Pesantren

Deputi Perlindungan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Teguh Hendro Cahyono menjelaskan, selain untuk kebutuhan konsumtif sebagian uang gaji yang diperoleh juga digunakan untuk membayar hutang. Hanya sedikit TKI yang kembali ke Indonesia yang membuka usaha, meningkatkan ekonomi keluarga dan masyarakat sekitar.

“Tujuan utama pemerintah mengirim TKI ke luar negeri salah satunya untuk memberdayakan masyarakat. Diharapkan, gaji yang didapat untuk kegiatan produktif,” katanya di kantor Balai Pelayanan, Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) DIY, Kamis (3/11/2016).

Akibat tidak bisa mengelola gaji yang diterima, katanya, mantan TKI tersebut kehabisan uang kemudian menjadi TKI lagi. Kondisi tersebut, katanya, menyebabkan harapan pemerintah mengirim TKI tidak tercapai.

BNP2TKI, katanya, dalam dua tahun terakhir baru melantik 15.000 TKI purna untuk pengembangan kewirausahaan. Dari jumlah tersebut, hanya 30% yang rutin membuka usaha. “Kami bekerjasama dengan Dinas Tenaga Kerja dan Dinas Perindustrian Perdagangan di daerah untuk membina para TKI purna itu,” katanya.

Ada empat bidang yang menjadi fokus  BNP2TKI untuk memberdayakan para purna TKI tersebut. Mulai sektor ketahanan pangan, ekonomi kreatif, kepariwisataan dan sektor jasa.

Hasilnya, beberapa daerah saat ini ditetapkan sebagai kampung TKI di seluruh Indonesia. Seperti DIY, Jawa Timur, Jawa Barat hingga Lombok Nusa Tenggara Barat (NTB). “Di DIY ada Kampung TKI di Langgeran Patuk Gunungkidul,” jelasnya.

Keberadaan Kampung TKI itu, lanjutnya, masih sedikit dibandingkan sebaran TKI di Indonesia. Ke depan, BNP2TKI akan mengintensifkan kerjasama dengan instansi lain dengan harapan setelah TKI purna kembali tidak balik lagi ke luar negeri.

“Kalau mereka didorong untuk membuka wirausaha, tentu saja mereka akan memiliki penghasilan sendiri,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya