SOLOPOS.COM - Sejumlah siswa SMK Negeri 1 Tanjungsari mengevakuasi perabot dan arsip penting sekolah menggunakan perahu karet saat banjir merendam sekolah mereka di Desa Kemadang, Tanjungsari, Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta, Selasa (28/11/2017). (Harian Jogja/Desi Suryanto)

Ada 32 sekolah yang merugi akibat banjir.

Harianjogja.com, JOGJA–Kerugian sekolah di seluruh DIY yang terkena terjangan banjir beberapa waktu lalu mencapai total kerugian Rp2,5 miliar yang didominasi kerusakan fasilitas dalam kelas. Bantuan dana perbaikan akan segera disalurkan baik dana dari kabupaten, Pemda DIY maupun Pemerintah Pusat.

Promosi Era Emas SEA Games 1991 dan Cerita Fachri Kabur dari Timnas

Sebelumnya Mendikbud Muhadjir Effendy menyatakan kesiapannya akan membantu ruang kelas baru bagi sekolah terdampak banjir saat melakukan kunjungan ke Gunungkidul pekan lalu.

Kepala Disdikpora DIY Kadarmanta Baskara Aji menjelaskan, dari keseluruhan sekolah yang terkena banjir di DIY total mengalami kerugian sekitar Rp2,5 miliar. Kerugian itu tersebar di 32 sekolah yang didominasi di Gunungkidul, Bantul dan Kulonprogo.

Secara umum, kerusakan tersebut terjadi pada fasilitas mebelair, seperti keberadaan komputer yang tidak sempat diselamatkan. “Seperti SMK Pajangan [Bantul], itu ada 100 PC [personal computer] yang rusak, itu tinggal mengalikan saja berapa jumlah kerugiannya. Kalau total [kerugiannya], untuk pendidikan sekitar Rp2,5 miliar,” terang Aji, Selasa (12/12/2017).

Selain SMK Pajangan, masih banyak sekolah lain yang mengalami kerusakan pada fasilitas komputer. Tetapi, ia memastikan kerusakan itu tidak akan menganggu jalannya Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) 2018. Selain karena sekolah tersebut masih memiliki cadangan komputer, UNBK masih bisa digelar dengan cara bergabung ke sekolah lain.

Pihaknya telah mengusulkan bantuan dana untuk perbaikan fasilitas sekolah yang rusak tersebut. Khusus untuk bantuan fisik sekolah harus membangun gedung baru terutama di SMKN Tanjungsari. SMKN tersebut sebenarnya tidak mengalami kerusakan fisik yang signifikan, namun karena sudah menjadi langganan banjir maka diatasi dengan membangun gedung baru yang lebih tinggi. Khusus SMKN Tanjungsari diusulkan membangun tiga unit gedung dengan nilai anggaran diusulkan sebesar Rp1,2 miliar. Sedangkan sekolah lain diusulkan sejumlah perbaikan seperti pagar, perangkat komputer, kerusakan meja kursi dengan nominal pengajuan ratusan juta

Mengingat, Kemendikbud juga menyatakan komitmennya untuk membantu sekolah yang terkena banjir di DIY, maka bentuk penyaluran bantuan akan dibagi-bagi baik dana dari pusat, Pemda DIY maupun kabupaten sehingga dapat merata. “Pak Menteri menyatakan siap tiga unit untuk [membangun] di SMKN Tanjungsari, berarti nanti kami di Provinsi menyesuaikan untuk sekolah lain, tentu nanti akan kami inventarisasi lagi. Dari Kementerian posnya untuk kategori kerusakan seperti apa, kabupaten seperti apa itu kita sesuaikan dengan kebutuhan,” ungkap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya