SOLOPOS.COM - Sejumlah kendaraan melintas di taman dengan tulisan Gunungkidul di kawasan Patuk yang menjadi salah satu spot foto bagi warga yang datang ke Gunungkidul, Jumat (23/7/2017). (Irwan A. Syambudi/JIBI/Harian Jogja)

Keindahan ikon Gunungkidul di pintu gerbang Patuk tercoreng dengan ulah oknum tak bertanggungjawab

 
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Keindahan ikon Gunungkidul di pintu gerbang Patuk tercoreng dengan ulah oknum tak bertanggungjawab. Diduga keberadaan taman di perbatasan ini dijadikan aktivitas mesum saat malam hari.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Anggota DPRD Gunungkidul Wahyu Pradana Ade Putra mengungkapkan, dirinya beberapa kali mendapatkan laporan adanya aktivitas kurang mengenakan di kawasan tugu perbatasan Patuk.

Menurut dia, aktivitas yang dilakukan muda-mudi masuk ke kegiatan negatif dan meresahkan masyarakat. Beberapa kegiatan yang dikeluhkan di antaranya jadi tempat mabuk-mabukan hingga aktivitas menjurus ke perilaku mesum.

“Saya sudah dapat laporan itu dari konstituen yang ada di Patuk,” kata Ade kepada wartawan, Kamis (6/7/2017).

Menurut dia, hal negatif yang dilakukan oleh oknum tak bertanggungjawab ini terjadi pada malam hari, tepatnya di atas pukul 23.00 WIB. Ia pun berharap permasalahan tersebut bisa segera ditangani sehingga tidak merusak citra salah satu ikon di Gunungkidul tersebut. “Sangat disayangkan karena keberadaan taman malah disalahgunakan,” ujarnya.

Ade pun berharap, Dinas Lingkungan Hidup, selaku pengelola taman mengambil tindakan tegas dengan melakukan penertipan. Langkah tersebut harus diambil untuk menghilangkan citra buruk keberadaan taman yang menjadi ikon di Gunungkidul ini.

“Jangan terus dibiarkan karena selain meresahkan masyarakat, prilaku negatif ini juga akan merusak citra yang ada di kawasan taman. Untuk itu, kami minta Dinas Lingkungan Hidup segera melakukan penertiban,” katanya.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Gunungkidul Agus Priyanto mengatakan, pihaknya sudah menerima laporan terkait dengan aktivitas negatif di kawasan taman di tugu perbatasan Patuk. Bahkan, ia mengaku mendapatkan kiriman gambar tentang prilaku menyimpang yang terjadi di kawasan itu saat malam hari.

“Adanya masalah ini, kami akan melakukan penertiban. Untuk pelaksanaannya akan bekerjasama dengan Satpol PP,” katanya.

Agus menduga, penyalahgunaan di tugu perbatasan tidak lepas  dari keterbatasan petugas jaga di kawasan itu. Dia mengungkapkan, di tugu perbatasan petugas keamanan yang jaga hanya dilakukan dua shif, yakni pagi dan sore yang berakhir pada pukul 22.00 WIB.

Adanya permasalahan itu, mantan Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan ini akan mengusulkan penambahan petugas jaga, khususnya saat malam hari.

“Aktivitas yang dilakukan di atas pukul 23.00 WIB, sedang petugas jaga kami hanya sampai pukul 22.00 WIB. Jadi untuk mengantisipasi hal itu, kami akan mengusulkan tambahan petugas jaga malam,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya