Jogja
Jumat, 7 Juli 2017 - 10:22 WIB

Duh, Ikon Gunungkidul Jadi Tempat Mesum

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah kendaraan melintas di taman dengan tulisan Gunungkidul di kawasan Patuk yang menjadi salah satu spot foto bagi warga yang datang ke Gunungkidul, Jumat (23/7/2017). (Irwan A. Syambudi/JIBI/Harian Jogja)

Keindahan ikon Gunungkidul di pintu gerbang Patuk tercoreng dengan ulah oknum tak bertanggungjawab

 
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Keindahan ikon Gunungkidul di pintu gerbang Patuk tercoreng dengan ulah oknum tak bertanggungjawab. Diduga keberadaan taman di perbatasan ini dijadikan aktivitas mesum saat malam hari.

Advertisement

Anggota DPRD Gunungkidul Wahyu Pradana Ade Putra mengungkapkan, dirinya beberapa kali mendapatkan laporan adanya aktivitas kurang mengenakan di kawasan tugu perbatasan Patuk.

Menurut dia, aktivitas yang dilakukan muda-mudi masuk ke kegiatan negatif dan meresahkan masyarakat. Beberapa kegiatan yang dikeluhkan di antaranya jadi tempat mabuk-mabukan hingga aktivitas menjurus ke perilaku mesum.

Advertisement

Menurut dia, aktivitas yang dilakukan muda-mudi masuk ke kegiatan negatif dan meresahkan masyarakat. Beberapa kegiatan yang dikeluhkan di antaranya jadi tempat mabuk-mabukan hingga aktivitas menjurus ke perilaku mesum.

“Saya sudah dapat laporan itu dari konstituen yang ada di Patuk,” kata Ade kepada wartawan, Kamis (6/7/2017).

Menurut dia, hal negatif yang dilakukan oleh oknum tak bertanggungjawab ini terjadi pada malam hari, tepatnya di atas pukul 23.00 WIB. Ia pun berharap permasalahan tersebut bisa segera ditangani sehingga tidak merusak citra salah satu ikon di Gunungkidul tersebut. “Sangat disayangkan karena keberadaan taman malah disalahgunakan,” ujarnya.

Advertisement

“Jangan terus dibiarkan karena selain meresahkan masyarakat, prilaku negatif ini juga akan merusak citra yang ada di kawasan taman. Untuk itu, kami minta Dinas Lingkungan Hidup segera melakukan penertiban,” katanya.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Gunungkidul Agus Priyanto mengatakan, pihaknya sudah menerima laporan terkait dengan aktivitas negatif di kawasan taman di tugu perbatasan Patuk. Bahkan, ia mengaku mendapatkan kiriman gambar tentang prilaku menyimpang yang terjadi di kawasan itu saat malam hari.

“Adanya masalah ini, kami akan melakukan penertiban. Untuk pelaksanaannya akan bekerjasama dengan Satpol PP,” katanya.

Advertisement

Agus menduga, penyalahgunaan di tugu perbatasan tidak lepas  dari keterbatasan petugas jaga di kawasan itu. Dia mengungkapkan, di tugu perbatasan petugas keamanan yang jaga hanya dilakukan dua shif, yakni pagi dan sore yang berakhir pada pukul 22.00 WIB.

Adanya permasalahan itu, mantan Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan ini akan mengusulkan penambahan petugas jaga, khususnya saat malam hari.

“Aktivitas yang dilakukan di atas pukul 23.00 WIB, sedang petugas jaga kami hanya sampai pukul 22.00 WIB. Jadi untuk mengantisipasi hal itu, kami akan mengusulkan tambahan petugas jaga malam,” ujarnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif