Harian Jogja.com, GUNUNGKIDUL — Sebanyak 79 tenaga harian lepas yang tergabung dalam Tim Search dan Rescue (SAR) pantai selatan Gunungkidul belum mendapatkan insentif dari Pemerintah Kabupaten selama lima bulan.
Promosi Uniknya Piala Asia 1964: Israel Juara lalu Didepak Keluar dari AFC
Koordinator SAR Wilayah II Marjono mengungkapkan gajian atau insentif biasanya dicairkan setiap bulan atau paling telat satu bulan. Sekarang, lima bulan berjalan, gaji mereka sejak Februari belum dibayar.
“Kami berharap sebelum Lebaran sudah cair,” kata Marjono, Selasa (23/7/2013).
Keterlambatan pembayaran insentif hanya dari Pemkab yang setiap bulannya Rp250.000 per anggota. Untuk uang dari Pemerintah DIY sebesar Rp350.000 per bulan, sampai Juli 2013 lancar.
Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Gunungkidul yang membawahi SAR tidak bisa berbuat banyak dengan keterlambatan insentif karena terbentur aturan keuangan.
“Harus mengajukan semacam bon dulu ke DPPKAD [Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah]. Pencairan dananya juga tidak bisa langsung semua,” kata Kepala Satpol PP, Agus Hartadi.
Agus akan mengupayakan pencairan insentif sebelum Lebaran namun tidak bisa dicairkan semuanya. “Paling insentif sampai Mei akan cair sebelum Lebaran,” tandasnya.
Tentang Tim SAR Gunungkidul :
-Ada 79 personel Tim SAR, semuanya honorer, yang terbagi dalam dua wilayah. Wilayah pertama mencangkup Pantai Sadeng sampai Siung dan wilayah dua mencangkup Pantai Poktunggal sampai Krakal
-Semua personel Tim SAR dapat insentif per bulan dari DIY sebesar Rp350.00 dan Rp250.000 dari Pemkab Gunungkidul
-Hanya dua personel Tim SAR yang berstatus pegawai negeri sipil
-Tim SAR ternyata sering tombok dalam operasional harian
-Kondisi peralatan SAR juga mengalami kekurangan. Saat ini ada 25 pakaian pelampung padahal jumlah idealnya 55