SOLOPOS.COM - Sepi transaksi, pengelola e-warong KUBE PKH di Bintaran, Mergangsang merapikan beberapa bahan sembako, Senin (10/10/2016). (Holy Kartika N.S/JIBI/Harian Jogja)

Kementerian Sosial berencana membantu pembentukan kelompok usaha bersama (Kube) untuk menyukseskan program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT)

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Kementerian Sosial berencana membantu pembentukan kelompok usaha bersama (Kube) untuk menyukseskan program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). Namun demikian, pembentukan di Gunungkidul baru akan direalisasikan pada tahun depan.

Promosi Riwayat Banjir di Semarang Sejak Zaman Belanda

Kepala Dinas Sosial Gunungkidul Siwi Iriyanti mengatakan, Kube (baca e-Warong) kemensos merupakan salah satu sarana untuk menunjang pelaksanaan program BPNT. Guna menunjang program ini, ada tiga pilar yang akan dijalankan sebagai wadah untuk penukaran voucher pangan dari masyarakat perima manfaat.

Selain e-Warong bentukan dari kemensos, dua pilar lain terdiri dari Rumah Pangan Kita yang dibentuk oleh Bulog dan mitra pangan mandiri yang dibentuk oleh Bank Mandiri, selaku bank yang menangani program BPNT.

Siwi menjelaskan, e-Warong bentukan dari Kemensos berbeda dengan dua pilar lainnya. Ini lantaran, dalam pendirian, setiap e-Warong akan dibantu permodalan sebesar Rp30 juta.

“Jadi uang yang diberikan ini sebagai modal untuk usaha,” kata Siwi kepada Harianjogja.com, Rabu (22/2/2018).

Dia menjelaskan, program BPNT di Gunungkidul rencananya dimulai tahun ini. Namun demikian, untuk pendirian e-Warong kemensos rencananya baru direalisasikan di tahun depan. “Katanya di Gunungkidul masih menunggu giliran dan dijanjikan dibangun tahun depan,” ujarnya.

Untuk pendirian Kube ini, Siwi mengaku tidak tahu jumlahnya berapa karena pembentukan diserahkan sepenuhnya ke Kemensos. “Ini kan bantuan, jadi berapa pun yang dibangun akan kami terima,” katanya.

Sementara itu, Kepala Sub Bagian Kesejahteraan Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat, Bagian Kesejahteraan Rakyat, Setda Gunungkidul Suyono mengatakan, program BPNT di Gunungkidul molor dari jadwal yang ditentukan.

Seharusnya program itu mulai digulirkan mulai bulan ini. Namun dikarenakan masih dalam proses validasi data penerima manfaat dan penyiapan e-Warong sebagai tempat pengambilan bantuan maka pelaksanaan ditunda hingga April mendatang.

“Untuk saat ini masih tahap persiapan dan mudah-mudahan April nanti sudah bisa dijalankan,” katanya.

Menurut dia, Gunungkidul terdapat 88.267 Kepala Keluarga penerima manfaat. Rencananya untuk menunjang program ini berjalan dengan lancar dibutuhkan sedikitnya 360 e-Warong.

Adapun pelaksana program terdapat tiga kelompok dalam pendiriannya, yakni mitra Mandiri yang berupakan binaan dari Bank Mandiri, Rumah Pangan Kita bentukan dari Bulog. Sedang satunya merupakan Kelompok Usaha Bersama (Kube) bentukan dari Kementerian Sosial.

“Merekalah yang nantinya akan menjadi agen-agen dalam penyaluran bantuan,” katanya lagi.

Meski belum berjalan, lanjut Suyono, keluarga penerima manfaat direncanakan akan mendapatkan sebuah kartu ATM lengkap dengan nomor rekening. Setiap bulannya, kartu tersebut akan ditransfer uang sebesar Rp110.000 yang dapat digunakan untuk menebus bantuan berupa beras dan telur. “Untuk penebusan, warga bisa mengambilnya di agen-agen yang telah ditunjuk,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya