SOLOPOS.COM - Beberapa Usaha Mikro, kecil, dan Menengah (UMKM) mengikuti pameran yang digelar oleh BPD DIY di The Sahid Rich Jogja Hotel, Kamis (21/1/2016). (Bernadheta Dian Saraswati)

Ekspor DIY oleh UMKM kebanyakan dilakukan dengan jasa perantara

Harianjogja.com, JOGJA- Kasi Pengembangan Perdagangan Luar Negeri Dinas Perindustrian, Perdagangan (Disperindag) DIY Minorita mengungkapkan, masih bayak UMKM di DIY yang menggunakan jasa perantara.

Promosi Riwayat Banjir di Semarang Sejak Zaman Belanda

“Ada sekitar lebih dari 50 persen yang menggunakan jasa perantara,” ungkap dia, dalam Policy Dialogue Series Peran Jasa Perantara dalam Meningkatkan Ekspor UMKM di Grand Aston, Jogja, Rabu (20/4/2016).

Ia mengakui, keberadaan perantara ekspor sangat diperlukan terutama untuk usaha yang masih kecil. Ketika harus mengurus keperluan ekspor sendiri, biaya yang dikeluarkan akan jauh lebih besar dan memberatkan. Berbeda ketika ekspor dilakukan secara kolektif melalui perantara, biaya pengiriman akan jauh lebih ringan.

“Selain itu, kalau perusahaan besar, risiko sebesar apapun mereka berani tanggung. Berbeda dengan usaha yang masih kecil,” ungkap dia.

Mengenai campur tangan Pemerintah dalam hal perantara ekspor, ia mengaku belum bisa berkomentar banyak karena program ini baru akan mulai dilaksanakan dan tataran kebijakan berada di Pemerintah Pusat.

Kepala Badan Pengkajian dan Pengembangan Perdagangan, Kementerian Perdagangan Tjahya Widayanti mengungkapkan, dialog ini bertujuan untuk melihat peran apa yang bisa dilakukan untuk meningkatkan ekspor  UMKM. “Kami ingin merumuskan kebijakan untuk meningkatkan peran UMKM dalam mendorong ekspor Indonesia,” papar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya