Jogja
Kamis, 24 November 2016 - 17:20 WIB

ELPIJI KULONPROGO : Pemerintah Ajukan 11.168 Tabung Gas Melon, Disetujuikah?

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi elpiji 3 kg alias gas melon. (JIBI/Bisnis/Dok.)

Elpiji Kulonprogo untuk stok diusulkan naik.

Harianjogja.com, KULONPROGO — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kulonprogo mengajukan kenaikan alokasi gas harian menjadi 11.168 tabung untuk tahun 2017. Jumlah tersebut naik sekitar 20% dari alokasi harian tahun ini.

Advertisement

Alokasi gas harian di Kulonprogo saat in baru mencapai 9.307 tabung. Kepala Dinas Perindustriaan Perdagangan ESDM Kulonprogo, Niken Probolaras mengatakan angka tersebut diukur dari peningkatan tren penggunaan gas melon beberapa waktu terakhir.

“Untuk antisipasi peningkatan kebutuhan gas, sudah kita ajukan permintaan penambahan,”kata Niken, Rabu (23/11/2016).

Menurut dia, meningkatnya kebutuhan gas dikarenakan banyakan jumlah keluarga baru di Kulonprogo. Dalam rapat yang digelar kemarin, Pemkab Kulonprogo kemudian mengirimkan permintaan tersebut kepada Gubernur DIY.

Advertisement

Alasan Alokasi Gas Dinaikkan

Kepala Seksi Energi Minyak dan Gas Disperindag-ESDM Kulonprogo, Dian Nugroho menjelaskan jumlah pengajuan baru diharapkan bisa memenuhi kebutuhan masyarakat Kulonprogo. Selain pertambahan jumlah keluarga, secara umum jumlah kebutuhan gas memang selalu meningkat setiap tahunnya.

“Pengajuan ini untuk persiapan 2017,”terangnya.

Advertisement

Ia mengakui jika beberapa bulan terakhir memang terjadinya kekurangan stok gas di beberapa lokasi. Namun, hal tersebut telah berhasil ditanangani untuk sementara. Selain kekurangan gas yang terjadi jelang perayaan Idul Fitri lalu, masyarakat Kulonprogo memang ada yang mengeluhkan sulit mendapatkan gas melon beberapa waktu belakangan.

Dian menguraikan kekurangan salah satunya disebabkan masyarakat yang memiliki lebih dari 1buah tabung gas di kediamannya masing-masing. Seringkali, setiap keluarga menyimpan sekitar 2 hingga 3 buah gas melon sehingga stok di pangkalan gas menipis. Hal tersebut juga berdampak dengan semakin tipisnya stok di tingkat pengecer.

Meski tak melarang masyarakat memiliki tabung gas 3 kilogram lebih dari 1 namun ia mengatakan ini menjadi salah satu penyebab warga sulit mendapatkan gas. Selain pengajuan ini, pemerintah daerah sebelumnya telag mengalokasikan tambahan kuota sebesar 6,5%. Adapun, di waktu-waktu genting seperti hari raya tahun ini pemerintah juga tidak pernah mengajukan tambahan sama sekali.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif