Jogja
Senin, 3 Oktober 2022 - 17:32 WIB

Empat Kecamatan di Jogja Rawan Banjir, Ini Penyebabnya

Triyo Handoko  /  Abdul Jalil  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi pengungsi akibat banjir (Solopos/Whisnupaksa)

Solopos.com, JOGJA — Empat kemantren atau kecamatan di Kota Jogja menjadi daerah rawan banjir. Hal ini karena empat kemantren tersebut wilayahnya memiliki ketinggian tanah di bawah permukaan air sungai, sehingga rawan mengalami banjir.

Empat kemantren tersebut adalah Kemantren Danurejan, Umbulharjo, Gondokusuman, dan Tegalrejo. Sedangkan wilayah yang paling rawan dari masing-masing kemantren berada di sepanjang sungai.

Advertisement

Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Jogja, Bayu Wijayanto, mengatakan beberapa lokasi di empat kemantren tersebut setiap tahun menjadi langganan banjir.

“Karena wilayahnya padat dan tinggi tanahnya lebih rendah dari permukaan sungai jadi rawan dan langganan banjir,” jelas dia, Senin (3/10/2022).

Advertisement

“Karena wilayahnya padat dan tinggi tanahnya lebih rendah dari permukaan sungai jadi rawan dan langganan banjir,” jelas dia, Senin (3/10/2022).

Baca Juga: Anggota DPRD Bantul Jadi Calo CPNS, Salah Satu Korban Guru Sekolahnya

Selain rawan banjir, lanjut Bayu, empat kemantren tersebut juga rawan longsor. Meskipun talut sudah dibangun tinggi, potensi banjir dan longsor masih tetap ada di wilayah tersebut.

Advertisement

Bayu menyebut curah hujan di Jogja relatif sedikit, tetapi air hujan kiriman dari Sleman lewat sungai yang biasanya menyebabkan banjir dan longsor.

“Kalau hujan relatif sedikit dan durasinya malah pendek di Kota Jogja,” ujarnya.

Baca Juga: 110 Hektare Lahan Pertanian di Bantul Kebanjiran, Petani Cabai Merugi

Advertisement

Sebagai antisipasi bencana tersebut, BPBD Jogja telah memiliki petugas di setiap kemantren untuk memantau dan membantu warga jika terjadi bencana. Total ada 15 petugas yang disiapkan di setiap kemantren.

“Di Umbulharjo karena wilayahnya luas, jadi kami tugaskan dua orang. Sedangkan kemantren lain satu orang,” jelasnya.

Selian banjir dan longsor, dia menyebut potensi bencana lain di Jogja adalah angin kencang. Ada beberapa lokasi yang berpotensi bencana itu. Namun, datanya masih perlu diperbarui.

Advertisement

Berbagai langkah BPBD sudah dilakukan untuk meminimalkan bencana. Semisal angin kencang, pihaknya berkoordinasi dengan DLH Jogja untuk memangkas pohon-pohon biar tidak roboh.

Koordinasi rutin dengan pihak terkait, lanjut Bayu, juga sudah tersistem dilakukan.

“Terutama dengan BMKG kami selalu koordinasi untuk pantauan cuaca dan potensi bencananya,” kata dia.

Berita ini telah tayang di Harianjogja.com dengan judul Ketinggian Tanah Di Bawah Permukaan Air, 4 Kemantren di Jogja Ini Rawan Banjir

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif