SOLOPOS.COM - Guguran lava pijar Gunung Merapi terlihat dari Turi, Sleman, DI Yogyakarta, Selasa (14/3/2023). Menurut data BPPTKG periode pengamatan 14 Maret 2023 pukul 00.00-06.00 WIB telah terjadi 15 kali guguran lava pijar dengan jarak luncuran maksimal 1500 meter ke arah barat. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko/tom.

Solopos.com, JOGJA — Gunung Merapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta mengeluarkan guguran lava pijar sebanyak 23 kali dengan jarak luncur 2.000 meter pada Jumat (7/4/2023).

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Agus Budi Santoso, mengatakan berdasarkan pengamatan pada Jumat pukul 00.00 WIB sampai pukul 06.00 WIB, guguran lava pijar itu meluncur ke arah barat daya atau Kali Bebeng dan Kali Boyong.

Promosi Nusantara Open 2023: Diinisiasi Prabowo, STY Hadir dan Hadiah yang Fantastis

“Teramati 23 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimum 2.000 meter ke barat daya [Kali Bebeng dan Kali Boyong],” kata dia.

Selama periode pengamatan itu, menurut BPPTKG, Gunung Merapi juga mengalami 48 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-63 mm selama 25.5-165.7 detik, dua kali gempa fase banyak dengan amplitudo 3 mm selama 4.5-5.7 detik, dan satu kali gempa vulkanik dangkal dengan amplitudo 35 mm selama 10,6 detik.

Asap kawah bertekanan lemah di atas puncak Merapi teramati berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi 30-250 meter di atas puncak kawah.

Pada periode pengamatan Kamis (6/4/2022) pukul 18.00 WIB-24.00 WIB, Gunung Merapi tercatat 14 kali meluncurkan awan panas guguran dengan jarak luncur maksimum 1.600 meter ke arah Kali Bebeng.

BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga, yang ditetapkan sejak November 2020.

Menurut BPPTKG, lava dan awan panas guguran Merapi berpotensi meluncur ke Kali Woro sejauh tiga kilometer dari puncak, ke Kali Gendol sejauh lima kilometer dari puncak, ke Kali Boyong sejauh lima kilometer dari puncak, serta ke Kali Bedog, Krasak, dan Bebeng sampai sejauh tujuh kilometer dari puncak.

Apabila terjadi erupsi eksplosif maka lontaran material vulkanik Gunung Merapi dapat menjangkau area dalam radius tiga kilometer dari puncak.

BPPTKG juga mengimbau masyarakat mewaspadai ancaman bahaya lahar di alur sungai yang berhulu di Gunung Merapi, terutama saat hujan turun di puncak gunung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya