Jogja
Sabtu, 2 Maret 2013 - 20:44 WIB

Enam Wisatawan Terjebak Banjir Bandang di Goa Sriti

Redaksi Solopos.com  /  Imam Yuda Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi banjir bandang. (Solopos/JIBI/Dok.)

Ilustrasi wisatawan terjebak banjir bandang. dokJIBI/SOLOPOS

KARANGMOJO –  Enam wisatawan terjebak banjir bandang sungai bawah tanah di Goa Sriti, Padukuhan Karangmojo, Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo, Sabtu  (2/3/2013). Tak ada korban jiwa dalam musibah yang membuat para wisatawan tersebut terjebak dalam perut gua selama enam jam.

Advertisement

Pantauan Harian Jogja.com di lokasi kejadian sore hingga petang sekitar pukul 18.50 WIB, tim SAR darat Vertical Rescue (VR) Gunungkidul dan Polres Gunungkidul berhasil menyelematkan dua wisatawan asal Solo bernama Marcel, 40 dan pasangannya bernama Jumilah, 36, pada waktu yang berbeda. Keduanya ditemukan dalam keadaan lemas setelah saling terpisah dan bertahan di langit goa selama berjam-jam.

Sebelumnya, sebanyak empat korban ditemukan lebih awal oleh pemandu karya wisata, Ranu dan Triyono. Keempat korban itu, yakni rombongan wisatawan asal Bandung bernama Surunudin, 22, Sri Pernia, 22, Herman, 22, dan seorang lagi berasal dari Jogja, Pramulia.

Proses evakuasi tim SAR dipimpin Agus Gandi berhasil menyelamatkan dua wisatawan asal Solo yang ikut dalam satu rombongan susur goa Sriti. Marcel,40 ditemukan paling akhir setelah Jumilah ditemukan lebih dulu.

Advertisement

“Semua [korban] dipastikan selamat. Kami temukan dalam kondisi lemas tanpa luka pada selang waktu sekitar satu jam penyelematan pertama,” kata kepala tim evakuasi SAR, Agus Gandhi, pada sela-sela evakuasi.

Keenam korban langsung diamankan ke sekretariat Karya Wisata dengan pengamanan aparat kepolisian.

Ketua Karya Wisata Goa Sriti dan Pindul, Yudi Kristanto, menyatakan enam wisatawan dan dua pemandu kini sudah dalam keadaan membaik setelah mendapatkan pertolongan darurat dan pemulihan kondisi.

Advertisement

Yudi memastikan penyusuran sungai di bawah tanah di Goa Sriti dilakukan sesuai prosedur. Sejak pagi hari kondisi air Gua Sriti aman dan tidak berbahaya setelah timnya memastikan kedalaman air kurang dari dua meter.

“Cuacanya sejak pagi bagus, Kami tidak pernah memaksakan wisatawan kalau memang air sedang tinggi,” ujarnya.

Namun, saat rombangan yang dipandu Ranu dan Triyono berada di separuh perjalanan susur sungai bawah tanah, tiba-tiba cuara memburuk dan turun hujan. “Terjadilah banjir dan mereka semua terjebak,” tambahnya.

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif