SOLOPOS.COM - ilustrasi

Harianjogja.com, KULONPROGO-Kelestarian sungai di Kecamatan Galur, Kulonprogo terancam seiring makin tumbuh suburnya tanaman enceng gondok di sepanjang aliran sungai. Enceng gondok bahkan sudah memenuhi Sungai Gonzairo dan Sungai Sen yang ada di wilayah setempat. Padahal dua sungai tersebut menjadi penopang pertanian di Galur.

Kepala Desa Tirtorahayu, Kecamatan Galur, Prapto Legowo mengaku khawatir makin tidak terkendalinya enceng gondok akan mengakibatkan banjir di wilayahnya. Jika itu terjadi, menurut dia, sawah-sawah siap panen di sepanjang aliran sungai akan terendam oleh air sungai yang meluap karena alirannya terhambat enceng gondok.

Promosi Selamat Datang Kesatria Bengawan Solo, Kembalikan Kedigdayaan Bhineka Solo

“Apalagi saat ini intensitas hujan semakin tinggi. Sawah di sini sudah mendekati masa panen, jika sampai terendam kan bisa gagal panen,” ujar Prapto kepada harianjogja.com, Rabu (11/12/2013).

Prapto menambahkan, hampir setiap musim hujan beberapa daerah dekat sungai di Tirtorahayu selalu menerima luapan air sungai. Problemnya sama, penyebabnya aliran air tersumbat enceng gondok.

Pemdes, lanjut Prapto, sudah mengirimkan permohonan pembersihan enceng gondok kepada Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak mengingat kewenangan terhadap sungai di wilayahnya ada pada instansi itu. “Tapi tak sekali pun pemberitahuan sekaligus harapan pembersihan yang kami ajukan mendapatkan respon,” tandasnya.

Camat Galur, Latnyana menambahkan, pihaknya jelas tidak mampu untuk melakukan pembersihan dengan pembiayaan secara mandiri. Pasalnya pertumbuhan enceng gondok sudah terjadi hampir di sepanjang aliran sungai.

“Untuk mengangkatnya dari dasar sungai perlu alat berat dan biayanya sangat mahal. Sementara pengajuan ke Balai Besar juga belum mendapat respon,” tandasnya.

Guna meminimalisasi terjadinya banjir, pihaknya melibatkan warga untuk melakukan padat karya mengangkat enceng gondok dari sungai. “Tapi tetap tidak bisa tuntas, tetapi yang penting sedikit bisa mengurangi saja,” paparnya.

Kekhawatiran pemerintah setempat tidak hanya sebatas pada ancaman banjir. Lebih dari itu, Latnyana menambahkan enceng gondok yang sudah menumpuk di sepanjang sungai sangat mengotori pemandangan sehingga kondisi sungai terlihat tidak asri lagi.

Sementara pihak Balai Besar Sungai Serayu Opak belum bisa dimintai konfirmasi mengenai kondisi sungai di wilayahnya. Petugas di Balai Besar mengatakan pihak yang berwenang memberikan konfirmasi terkait itu sedang melakukan studi lapangan saat koran ini mendatangi kantor Balai Besar di Maguwoharjo, Sleman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya