Jogja
Selasa, 8 Agustus 2017 - 05:22 WIB

ENERGI LISTRIK ALTERNATIF : Mega Proyek Kincir Angin Lenyap, Kok?

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Lomba kincir angin gelaran Kemenristek di Pantai Baru, Poncosari, Srandakan, Bantul.

Energi listrik alternatif berupa kincir angin tak ada kelanjutan

Harianjogja.com, BANTUL — Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) yang pernah diresmikan Presiden RI Joko Widodo di Sanden, Bantul 2015 lalu kini lenyap tak ada kabar. Target Bantul menjadi daerah perintis energi terbarukan semakin jauh dari harapan.

Advertisement

Baca Juga : ENERGI LISTRIK ALTERNATIF : Proyek Kincir Angin di Bantul Terancam Gagal, Ini Penyebabnya

Kincir angin berkapasitas 50 juta watt itu harusnya telah beroperasi tahun ini. Tiga tahun lalu, orang nomor satu di Indonesua datang ke Pantai Goa Cemara, Sanden Bantul untuk meresmikan proyek listrik nasional 35.000 mega watt (MW) yang dimulai dari proyek energi terbarukan PLTB.

Sejumlah patok calon lokasi kincir setinggi hingga 100 meter tersebut sudah disiapkan. Sesuai jadwal, pembangunan dimulai 2016. Selanjutnya kincir mulai beroperasi 2017. Namun hingga saat ini, tidak ada kabar kincir yang menjadi penanda era energi terbarukan di Indonesia itu bakal dibangun.

Advertisement

“Entah sekarang patoknya masih ada atau enggak. Mungkin sudah hilang atau rusak, wong cuma pakai bambu,” ungkap Kepala Desa Srigading, Sanden Wahyu Widodo, Senin (7/8/2017).

Desa Srigading adalah salah satu desa di Kecamatan Sanden yang akan dilalui kincir angin, dari total 25 unit kincir yang membentang dari Kecamatan Sanden hingga Srandakan di wilayah barat. Sebanyak 17 titik kincir direncanakan berada di Srigading.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif