SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Era digital ini tanpa disadari memunculkan media baru yang perlahan-lahan mengubah tatanan sosial dalam masyarakat.

 

Promosi Enjoy the Game, Garuda! Australia Bisa Dilewati

 

Ilustrasi kehidupan era digital yantg mengancam keutuhan keluarga-keluarga digital (Dailymail.co.uk)

Ilustrasi kehidupan era digital yantg mengancam keutuhan keluarga-keluarga digital (Dailymail.co.uk)

Harianjogja.com, SLEMAN – Era digital ini tanpa disadari memunculkan media baru yang perlahan-lahan mengubah tatanan sosial dalam masyarakat. Terjadi pengaburan pada pemahaman masyarakat mengenai public space dan private space.

Lingkaran Penelitian dan Sharing (Lensa) mencoba menguak keberadaan media baru pengabur ranah sosial dan ranah pribadi ini. Bersama dua pembicara, Yohanes Advent Krisdamarjati dan Paulus Angre Edvra akan mencoba melihat sejauh mana media baru ini muncul dan mempengaruhi kehidupan masyarakat.

Yohanes Advent Krisdamarjati dalam makalahanya berjudul Media Selalu Untung: Foodgram dalam Perkembangan Kuliner Yogyakarta ingin merekam kegiatan foodgram yang berkembang dalam masyarakat informasi.

“Kegiatan makan tidak lagi menjadi sebuah kegiatan makan biasa, melainkan sudah menjadi sebuah gaya hidup. Perubahan ini dipengaruhi lebih banyak adanya perkembangan media, seperti media sosial, salah satu contohnya Instagram @ceritamakan,” kata Advent di Kampus UAJY, Kamis (10/12/2015).

Menariknya dalam foodgram yang dikelola dengan baik ini bisa mendatangkan opini publik tentang salah satu kuliner. Bahkan instagram bertema foodgram ini dapat meraup keuntungan dari persaingan para pengusaha kuliner.

“Mau kuliner itu bertahan atau tidak, foodgram tetap akan bertahan sebagai media promosi makanan. Bagaikan memancing di air keruh. Media akan selalu untung,” jelas Advent.

Beda pembahasan yang dilakukan Paulus Angre Edvra yang mengangkat judul makalahnya Harrasment sebagai Pasangan Tak Diperhatikan Mahasiswa di Yogyakarta. Makalah ini ingin mengkritisi masalah cyberbullying yang jarang disadari oleh masyarakat.

Angre mengataan harassmentatau gangguan di internet lebih berdampak dibandingkan dilakukan secara langsung di dunia nyata. Dampak yang dimaksud di sini ada dalam konteks psychological bullying, bukan physical bullying.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya