Solopos.com, SLEMAN — Penambang pasir di sungai-sungai yang berhulu di Gunung Merapi diminta berhenti sementara. Mengingat aktivitas Gunung Merapi meningkat dalam beberapa hari terakhir.
Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman, Bambang Kuntoro, mengatakan pihaknya telah melakukan pendekatan dengan pelaku-pelaku tambang di lereng Merapi.
“Kalak [Kepala Pelaksana] BPBD Sleman sudah pendekatan dengan pengusaha tambang,” kata dia, Selasa (14/3/2023).
Bambang menuturkan penghentian aktivitas tambang ini sifatnya masih sebatas imbauan bukan larangan. Menurut dia, penambang legal yang beraktivitas di lereng Merapi berada di luar zona bahaya. Meski demikian, lahar hujan tetap bisa sewaktu-waktu datang.
Hal ini sebagai upaya mitigasi bencana, karena dalam kondisi yang berpotensi menimbulkan lahar hujan, para penambang harus diberi imbauan.
“Kalau skenario buruknya terjadi lahar hujan gede, enggak ada mitigasi, kita disalahkan. Kita sudah mengimbau,” katanya.
Lurah Hargobinangun, Amin Sarjito, mengatakan untuk sementara penambangan di wilayahnya dihentikan.
“Penambangan ada di Kali Boyong, tapi kewenangannya bukan di kami,” kata dia.
Berita ini telah tayang di Harianjogja.com dengan judul Berbahaya! Pemerintah Minta Aktivitas Penambangan di Merapi Dihentikan karena Erupsi