SOLOPOS.COM - Ilustrasi kecerdasan buatan untuk layani utang online (Freepik)

Solopos.com, JOGJA — Belakangan ramai soal pemanfaatan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) di kalangan masyarakat Indonesia. Namun, pemanfaatan AI lebih banyak difokuskan pada kepentingan bisnis semata, sedangkan dampak yang ditimbulkan justru dilupakan.

Atas keprihatian itu, Fakultas Filsafat Universitas Gadjah Mada (UGM) bersama Organisasi Pendidikan Keilmuan dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-bangsa (UNESCO) menyusun pedoman etika penggunaan dan pemanfaatan kecerdasan buatan di Indonesia.

Promosi Semarang (Kaline) Banjir, Saat Alam Mulai Bosan Bersahabat

Dekan Fakultas Filsafat UGM, Siti Murtiningsih, mengatakan rekomendasi etika dalam kecerdasan buatan yang dimaksud dalam studi ini mengacu pada nilai-nilai Pancasila sebagai dasar negara dan dasar filosofis.

“Pedoman itu sudah selesai disusun dan sudah ada hasil rekomendasinya. Dalam waktu dekat bisa digunakan oleh seluruh lapisan masyarakat,” kata Murtiningsih dalam keterangan resmi, Jumat (17/3/2023).

Penyusunan dokumen etika penggunaan AI di Indonesia, menurut dia, berangkat dari keprihatinan terkait pemanfaatan AI yang dinilai lebih banyak difokuskan pada kepentingan bisnis semata, tetapi melupakan dampak yang ditimbulkan pada masyarakat selaku pengguna.

“Dalam konteks ini problem etik yang terlewat dan belum diperhatikan. Sinergi bersama ini akhirnya menyusun semacam rekomendasi naskah akademik yang disusun bersama untuk dijadikan panduan yang bisa diadopsi siapapun,” kata dia.

Perwakilan UNESCO Jakarta Undral Ganbatar mengatakan penyusunan pedoman etika penggunaan AI menggandeng Fakultas Filsafat UGM karena selama ini dinilai memiliki pengetahuan luas soal prinsip etik dan moral sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

Menurut dia, dengan adanya aturan etika kecerdasan buatan ini maka masyarakat dapat mengetahui dampak baik dan buruk serta benar dan keliru dalam pengembangan dan penggunaan teknologi yang berbasis AI.

Pemanfaatan teknologi berbasis AI, kata dia, selain memberikan manfaat memudahkan aktivitas manusia, juga bisa merugikan masyarakat selaku pengguna.

“Teknologi AI selama ini selalu dikaitkan pada bisnis tetapi lupa ada dampak etis yang ditimbulkan,” ujar dia.

Undral Ganbatar menyebutkan dokumen pedoman penggunaan AI sesuai dengan nilai Pancasila ini akan disosialisasikan ke masyarakat luas.

“Rekomendasi etika AI ini bisa digunakan oleh seluruh lapisan masyarakat, industri, dan pemerintah. Kita harus sadar bahwa kita semua ini pengguna AI sehingga perlu ada aturan etika soal itu,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya