SOLOPOS.COM - Warga berunjukrasa mendukung pembebasan Ervani Emy Handayani di Pengadilan Negeri Bantul, Senin (24/11/2014). Bhekti Suryani/JIBI/Harian Jogja)

Harianjogja.com, BANTUL-Saksi ahli yang juga Guru besar bahasa dan sastra Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada (UGM), I Dewa Putu Wijana menganggap status Ervani Emi Handayani merupakan bentuk penghinaan. Sebab konteks status yang ia tulis bukan untuk bercanda melainkan karena dilatari kekesalan Ervani atas mutasi kerja yang dialami suaminya Alfa Janto. Mantan satpam di Toko Jogja Jolie Jewellery. Status itu berujung pelaporan Ervani ke polisi oleh supervisor Toko Jolie, Dyah Sarastuti alias Ayas.

“Makna tidak terlepas dari teks dan konteks, kalau menurut saya ini penghinaan bukan kritikan,” kata dia.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Syamsudin Nurseha pengacara Ervani balik bertanya dengan menganalogikan kasus Ervani dengan kasus lain.

“Kalau ada warga kecewa karena harga BBM [bahan bakar minyak] naik, lalu menulis status Presiden Jokowi bukan pemimpin yang baik apa itu penghinaan atau kritikan,” cecar lelaki yang biasa disapa Boim itu.

I Dewa Putu Wijana menjawab dengan terbata-bata bahwa hal itu adalah penghinaan. Selain soal makna penghinaan ia juga dicecar sejumlah pertanyaan lain.

“Menurut anda tadi anda tidak sepenuhnya memahami konteks status Ervani bagaimana anda bisa menyimpulkan itu suatu penghinaan,” lanjut Boim. Sidang perkara Ervani bakal dilanjutkan 11 Desember mendatang dengan agenda penuntutan.

Ervani sempat mendekam di balik jeruji besi setelah akhirnya ditangguhkan pembebasannya lantaran menulis status di jejaring sosial facebook mengenai kekesalannya pada Ayas, supervisor toko Jogja Jolie Jewellery tempat suaminya bekerja. Lantaran sumianya bakal dipindah tugas ke Cirebon, Jawa Barat. Ia dijerat pasal pencemaran nama baik dalam UU ITE serta KUHP.

Berikut status yang ditulis Ervani pada 30 Mei lalu di fabeook. “Iya sih Pak Har baik, yang enggak baik itu yang namanya Ayas dan spv lainnya. Kami rasa dia enggak pantas dijadikan pimpinan Jolie Jogja Jewellery. Banyak yang lebay dan masih labil seperti anak kecil”.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya