SOLOPOS.COM - Seorang anak berkebutuhan khusus mendapatkan layanan pemeriksaan kesehatan dalam kegiatan Jaminan Kesehatan Khusus (Jamkesus) Disabilitas Terpadu di Auditorium Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wates, Kulonprogo, Senin (1/8/2016). (Rima Sekarani I.N./JIBI/Harian Jogja)
Fasilitas difabel di Kulonprogo belum terpenuhi
Harianjogja.com, KULONPROGO-Pemkab Kulonprogo mengakui belum semua fasilitas pelayanan kesehatan ramah penyandang disabilitas, terutama puskesmas. Upaya perbaikan terus dilakukan secara bertahap demi memenuhi hak-hak warga berkebutuhan khusus.
Hal tersebut disampaikan Bupati Kulonprogo, Hasto Wardoyo usai meninjau kegiatan Jaminan Kesehatan Khusus (Jamkesus) Disabilitas Terpadu di Auditorium Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wates, Kulonprogo, Senin (1/8/2016).
Dia mengatakan sebagian bangunan dari belasan puskesmas di Kulonprogo tengah merenovasi dan dibangun kembali dengan mempertimbangkan kemudahan akses bagi penyandang disabilitas. “Dari 21 puskesmas, 18 sudah dibongkar,” kata Hasto.
Hasto memaparkan, fasilitas pelayanan kesehatan yang belum ramah penyandang disabilitas bisa dilihat dengan mudah bahkan dari bagian depan bangunan. Dia menyontohkan, selama ini desain selasar dan lebar pintu utama puskesmas tampak tidak sesuai standar. Kondisi tersebut kemudian menyulitkan warga berkebutuhan khusus yang ingin berobat atau memeriksakan diri, misalnya bagi mereka yang menggunakan alat bantu berupa kursi roda.
Renovasi dengan sistem tambal sulam dinilai tidak efektif untuk memperbaiki desain bangunan yang terlanjur salah. Itulah mengapa beberapa bagian bangunan mesti dibongkar agar bisa dibangun kembali sesuai standar pemenuhan kebutuhan penyandang disabilitas. Hasto lalu berharap, semua puskesmas di Kulonprogo bisa memberikan pelayanan kesehatan yang ramah penyandang disabilitas pada 2017 nanti.