Fasilitas Difabel di Kulonprogo salah satunya diberikan dalam bentuk Jamkesus
Harianjogja.com, KULONPROGO- Pelaksanaan Jaminan Kesehatan Khusus (Jamkesus) Disabilitas Terpadu diharapkan mampu meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan bagi warga berkebutuhan khusus. Bentuk pelayanan juga tidak sebatas hanya pemeriksaan kesehatan fisik dan psikologis, tapi juga layanan rehabilitasi sosial hingga kemandirian ekonomi.
“Layanan untuk yang berkebutuhan khusus ya harus khusus. Kami harap ini bisa dilakukan secara kontinu,” ujar Bupati Kulonprogo, Hasto Wardoyo usai meninjau kegiatan Jaminan Kesehatan Khusus (Jamkesus) Disabilitas Terpadu di Auditorium Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wates, Kulonprogo, Senin (1/8/2016).
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY, Pembayun Setiyaning Astuti mengatakan, selama ini penyandang disabilitas memang cenderung sulit mengakses pelayanan kesehatan, terutama karena keterbatasan kondisi fisik. Mereka juga tidak bisa leluasa pergi ke rumah sakit atau puskesmas karena kesulitan biaya atau mencari sarana transportasi.
Kegiatan Jamkesus disabilitas terpadu diharapkan dapat membantu penyandang disabilitas untuk mengatasi keterbatasan yang dialami. Tahun ini, kegiatan itu dilaksanakan di 15 titik se-DIY. Pelayanan tersebut diantaranya digelar di Auditorium RSUD Wates selama dua hari hingga Selasa (2/8/2016) besok dengan target 100 orang per hari.
“Tahun depan semoga ada ide kreatif lagi untuk menjemput mereka. Kita yang datang mendekat untuk memberikan pelayanan,” ucap Pembayun.
Sementara itu, seorang warga Desa Karangsari, Kecamatan Pengasih bernama Sutarti Ningsih menyambut baik adanya layanan Jamkesus disabilitas terpadu. Dia berharap kedua anaknya yang berkebutuhan khusus bisa mendapatkan pemeriksaan kesehatan secara berkala dengan lebih mudah. “Sangat membantu, termasuk kalau nanti kursi rodanya sudah perlu diganti,” ungkap Sutarti.