SOLOPOS.COM - Sejumlah warga sedang mengamati lubang misterius yang membuat debit air Telaga Boromo menyusut hingga 1/3 bagian. Jumat (1/12/2017). (David Kurniawan/JIBI/Harian Jogja)

Pasca Badai Cempaka, fenomena aneh terjadi di Gunungkidul.

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL— Pasca-terjangan Badai Cempaka, muncul fenomena aneh di Gunungkidul yang menarik perhatian masyarakat.

Promosi Santri Tewas Bukan Sepele, Negara Belum Hadir di Pesantren

Setidaknya ada tiga kejadian, yakni fenomena meluapnya sumber air Ngreneng, di Dusun Wediutah, Desa Ngeposari, Semanu.

Sedangkan dua kejadian lainnya berkaitan dengan lubang misterius yang muncul di wilayah Dusun Jambu, Banjarejo,Tanjungsari dan di Dusun Trowono A, Karangasem, Paliyan. Untuk yang di Dusun Trowono, kemunculan lubang misterius ini berdampak terhadap turunnya debit Telaga Boromo yang ada di kawasan tersebut.

Kepala Dusun Trowono A, Suryono mengatakan munculnya lubang misterius sempat membuat geger warga karena sampai menyedot 2/3 air di Telaga Boromo. Menurut dia, kejadian ini terjadi sejak Rabu (29/11/2017) yang ditandai menyusutnya air terlaga secara misterius. “Awalnya tidak ada yang mengira, tapi setelah debit tinggal 1/3 dari bagian telaga baru diketahui ada lubang sepanjang 1,2 meter dan dengan diameter 50 sentimeter,” katanya Jumat (1/12/2017).

Suryono mengungkapkan, setelah lubang misterius tidak tergenang air maka proses penyusutan di telaga berhenti. Namun demikian, warga tetap khawatir dan takut keberadaan telaga akan semakin membesar dan menggerus air yang ada di telaga. “Jelas ini fenomena yang aneh bagi kami. Harusnya dengan curah hujan tinggi akhir-akhir ini debit telaga penuh, tapi malah tersedot hingga menyisakan seperempat bagian saja,” terangnya.

Hal tak jauh berbeda juga terjadi di Dusun Jambu, Desa Banjarejo, Tanjungsari. Fenomena lubang misterius terjadi di lahan yang dimiliki desa. Berbeda dengan yang terjadi di Trowono A, lubang misterius di Jambu lebih besar dengan diameter enam meter. Hingga saat ini, warga tidak ada yang berani mengecek kedalaman lubang tersebut. Untuk berjaga-jaga, di sekitar lubang telah dipasangi garis polisi agar masyarakat tidak berada di area tersebut.

Camat Tanjungsari, Rakhmadian Wijayanto mengatakan, kemunculan lubang misterius terjadi pada Kamis (30/11/2017) siang. Awalnya warga sekitar tidak mengira karena hanya terdengar suara bergemuruh yang radiusnya mencapai satu kilometer. “Suaranya sampai ke tempat dinas saya. Padahal lokasinya lumayan jauh,” jelasnya.

Penasaran dengan suara misterius, lanjut Rakhmadian, warga pun mencari sumber suara dan akhirnya diketemukan lubang misterius dengan diameter enam meter. “Untuk kondisi masih aman karena jarak dengan permukiman masih sekitar 100 meter. Tapi demikian, warga tetap khawatir apabila keberadaan lubang terus membesar,” ujarnya.

Seperti diketahui hujan deras dengan intensitas tinggi melanda DIY pada Selasa (28/11/2017) akibat dampak munculnya Badai cempaka yang terjadi di selatan Jawa. Kondisi tersebut memicu berbagai bencana banjir dan tanah longsor, mengakibatkan kerusakan infrastruktur serta menelan korban jiwa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya