Jogja
Rabu, 26 Mei 2021 - 16:42 WIB

Fenomena Super Blood Moon, Nelayan Pantai Selatan Bantul Pilih Libur Melaut

Jumali  /  Harian Jogja  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Super blood moon (ilustrasi/detik)

Solopos.com, BANTUL -- Sejumlah nelayan di pantai selatan Bantul memilih libur melaut, Rabu (26/5). Mereka memilih libur, menyusul adanya fenomena super blood moon yang akan memicu gelombang laut tinggi.

“Hari ini memang kami tidak melaut dulu. Informasi dari BMKG menyatakan tinggi gelombang laut mencapai 11 meter,” kata salah satu nelayan Pantai Depok, Dardi Nugroho, Rabu (26/7/2021).

Advertisement

Karena tidak melaut, Dardi mengaku memilih untuk membenahi peralatan untuk melaut dan membersihkan kapal. Sementara disinggung mengenai kapan akan mulai melaut lagi, Dardi mengaku masih akan menunggu informasi lanjut dari BMKG.

“Jika Kamis [27/5/2021] gelombang sudah tidak tinggi, kami akan mulai melaut lagi,” papar Dardi.

Baca Juga: Buntut Hajatan Kudus Hadirkan Dewi Perssik, Camat Kena Sanksi

Advertisement

Kepala Dinas Pertanian, Pangan, dan Kelautan (DPPK) Bantul Yus Warseno mengatakan telah meminta kepada nelayan di pantai selatan untuk tidak melaut. Sebab, adanya fenomena super blood moon akan berpengaruh terhadap tingginya gelombang laut yang akan membahayakan keselamatan para nelayan nantinya.

“Untuk itu kami minta para nelayan untuk lebih berhati-hati dengan adanya fenomena ini,” ucap Yus.

Baca Juga: Breaking News! Liga 2 Belum Diputar, Michelle Kuhnle Sudah Pisah dengan Persis Solo

Advertisement

Gerhana bulan total atau super blood moon diprediksi akan terjadi malam ini. Sejumlah wilayah di Indonesia juga diperkirakan dapat melihat fenomena tersebut.

Fenomena super blood moon terjadi karena posisi matahari-bumi-bulan sejajar. Hal itu menempatkan bulan berada di umbra bumi sehingga menyebabkan puncak gerhana total.

"Bulan akan terlihat berwarna merah [terkenal dengan istilah Blood Moon]. Karena posisi Bulan saat terjadi gerhana berada di posisi terdekat dengan bumi [Perigee], maka Bulan akan terlihat lebih besar dari fase-fase purnama biasa, sehingga sering disebut dengan Super Moon," tulis BMKG melalui situs resminya seperti dilihat detikcom, Rabu. Seluruh proses gerhana, sejak fase awal (P1) hingga fase akhir (P4) akan berlangsung selama 5 jam 5 menit dan 2 detik.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif