SOLOPOS.COM - Suasana Festival Among Tani Dagang Layar di Pelabuhan Tanjung Adikarta, Karangwuni, Wates, Sabtu (16/9/2017). (Uli Febriarni/JIBI/Harian Jogja)

Festival Among Tani Dagang Layar yang dilaksanakan di Pelabuhan Tanjung Adikarta, menjadi upaya Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (Pemda DIY) untuk mengoptimalkan potensi pariwisata

Harianjogja.com, KULONPROGO-Festival Among Tani Dagang Layar yang dilaksanakan di Pelabuhan Tanjung Adikarta, menjadi upaya Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (Pemda DIY) untuk mengoptimalkan potensi pariwisata wilayah DIY sebelah selatan.

Promosi Berteman dengan Merapi yang Tak Pernah Berhenti Bergemuruh

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan DIY, Sigit Sapto Rahardjo menjelaskan, Pemda melihat wilayah DIY memiliki kontur geografis yang masing-masing terdapat potensi berbeda dan berkarakter. Misalnya saja DIY wilayah utara, bisa menggelar festival gunung atau among hamemayu hayuning bawana. Sedangkan di Kota Jogja yang berada di tengah dan berkontur datar, bisa menggelar festival kebudayaan. Dan wilayah selatan mendapat kebagian untuk melaksanakan festival among tani dagang layar.

“Tujuan festival ini, ingin mengubah sudut pandang masyarakat, supaya mau menjadikan pantai selatan sebagai halaman depan [DIY]. Kalau dahulu, ibarat sebuah rumah, pantai dianggap halaman belakang DIY,” ungkapnya, Sabtu (16/9/2017).

Festival bertema Membangkitkan Kembali Jiwa Kebaharian ini, diselenggarakan dalam mendukung visi misi Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X, yaitu menyongsong Abad Samudra Hindia untuk Kemuliaan Martabat Manusia Jogja.

Kegiatan yang berlangsung hingga Minggu (17/9/2017) itu, diharapkan bisa membantu pengembangan kawasan Tanjung Adikarto, dalam menyambut kehadiran New Yogyakarta International Airport (NYIA).

Ia menyebutkan, puluhan kapal nelayan yang berasal dari Gunungkidul, Bantul dan Kulonprogo yang terlibat dalam Festival Kapal Hias. Terdiri dari 30 kapal nelayan Kulonprogo, 15 kapal berasal dari peserta Gunungkidul dan Bantul, serta lima kapal lain dari Cilacap, Jawa Tengah.

Mereka unjuk kebolehan dalam mengendalikan dan mempercantik kapal, sekaligus memperebutkan hadiah menarik. Tanjung Adikarto dipilih menjadi lokasi pelaksanaan festival, sebagai langkah awal memperkenalkan kepada nelayan bahwa ke depan, Tanjung Adikarto akan menjadi pelabuhan ikan terbesar.

Selain Festival Kapal Hias, acara ini juga dirangkaikan dengan Bersih Pantai, festival budaya, stand olahan produk laut dan ikan, sepeda bahari, hingga kesenian wayang semalam suntuk.

Kepala Dinas Pariwisata DIY yang turut hadir, Aris Riyanta menyatakan, festival ini menjadi bagian cara untuk menyajikan kepada masyarakat, kalau di Pelabuhan Tanjung Adikarto ada festival yang menarik.

Terlebih mengingat akses menuju pelahuan terhitung dekat dari jalan nasional dan mudah dicapai. Lewat kegiatan ini, masyarakat bisa melihat atraksi yang disuguhkan, pemandangan lautan, interaksi dengan perahu, intinya semua kegiatan yang bisa dinikmati dan dirasakan.

“Dalam mengembangkan potensi pariwisata, bukan hanya pemerintah yang bisa ikut andil, melainkan swasta dan masyarakat. Komponen masyarakat ini dominan, sehingga adanya program atau kegiatan yang mendatangkan banyak orang ke sini adalah hal yang utama,” jelasnya.

Salah seorang nelayan peserta festival kapal hias, Kustriyanto menuturkan, ia baru kali pertama mengikuti kegiatan seperti ini. Ia mempersiapkan kapalnya dengan peralatan keselamatan dalam berlayar, karena kapal tersebut juga yang ia gunakan untuk melaut sehari-harinya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya