Jogja
Senin, 5 Desember 2016 - 03:40 WIB

FESTIVAL GEROBAK SAPI : Ajang Melestarikan Transportasi Tradisional

Redaksi Solopos.com  /  Sumadiyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah gerobak sapi yang dikendalikan bajingan akan memulai perjalanan di garis start dalam Festival Gerobak Sapi di Lapangan Getas, Tlogoadi, Mlati, Sleman, Minggu (15/11/2015). (Harian Jogja/Sunartono)

Ratusan pengemudi gerobak sapi atau dikenal dengan Bajingan memadati jalanan di wilayah Mlati.

Harianjogja.com, SLEMAN- Kegiatan untuk melestarikan kebudayaan dan alat transportasi tradisional bisa dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya seperti yang dilakukan oleh paguyuban Manunggal Lestari wilayah Sleman Barat.

Advertisement

Ratusan pengemudi gerobak sapi atau dikenal dengan Bajingan memadati jalanan di wilayah Mlati dalam kegiatan Festival Gerobak Sapi dengan start dan finisih di Lapangan Getas, Tlogoadi, Mlati, Sleman, Minggu (4/12/2016).

Festival gerobak sapi kali ini digelar dalam rangka hari ulang tahun (HUT) ke-3 dari paguyuban. Dalam kegiatan kali itu diikuti oleh peserta dari seluruh pemilik gerobak sapi di DIY dan Jateng utamanya Sleman dan Bantul dengan jumlahnya 130 gerobak.

“Festival ini sudah diadakan ketiga kalinya, kami selalu mengadakan kegiatan ini dalam upaya memberi dorongan dan semangat kepada para bajingan untuk meningkatkan taraf hidup serta untuk melestarikan alat transportasi tradisional,” kata Penasehat Manunggal Lestari, Yitno Suharjo, Minggu (4/12/2016).

Advertisement

Dikatakannya selain itu dengan festival ini jiga mendorong para peternak untuk meningkatkan perawatan terhadap ternak sapi, pasalnya dalam mengikuti festival bisa meningkatkan harga jual sapi yang digunakan untuk menarik gerobak.

Yitno menambahkan, festival ini digelar dengan tujuan utama untuk melestarikan alat transportasi gerobak sapi. Dengan berkeliling, diharapkan masyarakat mengetahui bahwa, jauh sebelum ada alat transportasi yang memadai masyarakat zaman dahulu memakai gerobak sapi.

Saat ini, kata dia karena pemanfaatan gerobak sapi sudah tidak digunakan sebagai tranaportasi utama melainkan sebagai kendaraan wisata maka harus semakin banyak masyarakat yang harus ikut andil untuk melestarikan keberadaan gerobak sapi.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif