SOLOPOS.COM - Ilustrasi kegiatan mubeng beteng (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)
Festival Jeron Benteng mendapat perhatian dari banyak pihak.
Harianjogja.com, JOGJA — Warga Kelurahan Kadipaten, Kecamatan Kraton, bersama Dinas Pariwisata DIY menggelar Festival Jeron Benteng sebagai upaya memperkenalkan potensi wisata di Kadipaten.
(Baca Juga : Festival nJeron Benteng Memancing Pemerintah Lakukan Penataan Kawasan)
“Dengan Festival ini kami ingin maksimalkan semua potensi wisata di Kadipaten,” kata pengurus Kampung Wisata Kadipaten, Bintarto, disela-sela pembukaan Festival Jeron Benteng di Plaza Pasar Ngasem, Sabtu (24/9/2016).
Festival Jeron Benteng diawali dengan pentas musik kreatif Kadipaten selama 15 menit, kemudian dilanjut dengan tari yang dinamakan Tari Pudjiastuti. Tarian selama sekitar tujuh menit itu menggambarkan seorang anak perempuan yang baru dewasa dengan banyak bersolek untuk memikat lawan jenis.
Kemudian dilanjut dengan pentas wayang uwong Pancobudoyo selama dua jam. Wayang Uwong dengan lakon Cebol Gayung Lintang ini menggambarkan tentang cita-cita yang tinggi namun tidak mengukur dengan kemampuan yang dimiliki.
Meski acara sempat tertunda selama dua jam karena hujan, tidak menyurutkan warga dan penonton untuk menyaksikan. Bintarto mengatakan Festival Jeron Benteng akan berlanjut dengan Kirab Budaya mubeng Kadipaten yang diikuti 23 komunitas seni pada Minggu (25/9/2016) sore.
Bintarto berharap festival ketiga kalinya diselenggarakan tiap tahun itu mampu menarik wisatawan. Sejauh ini, kata dia, kawasan Kadipaten merupakan pusat kota, banyak situs-situs Kraton, rumah para pangeran, dan kesenian klasik juga berlokasi di Kadipaten.
Namun keberadaan potensi wisata kesenian dan heritage itu belum membawa dampak bagi warga sekitar. “Tujuan akhir Festival Jeron Benteng ingin berikan manfaat pemberdayaan masyarakat,” ucap pria yang akrab disapa Bibin ini.