SOLOPOS.COM - Kelompok Teater Smero menyuguhkan pertunjukan seni jalanan dalam "Pawai Edan-edanan" sebagai rangkaian pembukaan Festival Kesenian Yogyakarta (FKY) XXVII di ruas Jalan Kaliurang, Sleman, Yogyakarta, Rabu (19/08/2015). Festival tahunan yang digelar sejak 1989 itu kembali diselenggarakan dengan menempati lokasi baru yakni di Taman Kuliner Condongcatur. Sleman, Yogyakarta pada 19 Agustus hingga 5 September 2015. (JIBI/Harian Jogja/Desi Suryanto)

Festival seni DIY digelar di Plaza Pasar Ngasem

Harianjogja.com, JOGJA- Pertahankan keberlangsungan tradisi lokal, Dinas Kebudayaan (Disbud) DIY gelar festival seni.

Promosi Championship Series, Format Aneh di Liga 1 2023/2024

Disbud DIY akan menggelar acara bertajuk Festival Seni Tradisi 2015 yang akan dilaksanakan pada 2-4 Desember 2015. “Seluruh kabupaten dan kota di DIY akan mengirimkan perwakilan grup keseniannya masing-masing 6 grup,” ujar Wardoyo, Kepala Seksi Adat dan Tradisi Disbud DIY di kantornya pada wartawan, Selasa (1/12/2015).

Total keseluruhan peserta adalah 30 grup dengan anggota masing-masing 15-20 seniman.

Acara yang digelar di Plaza Pasar Ngasem ini akan terbagi menjadi 3 hari dengan karakteristik pertunjukkan kesenian yang berbeda tiap harinya. Hari pertama akan diiisi dengan 10 peserta yang menampilkan kesenian angguk dan badui. Hari kedua terdiri dari 10 peserta penampil jathilan dan reog.

Sedangkan hari ketiga yang juga hari penutupan dan pengumuman pemenang akan diisi dengan 10 peserta yang berkarya di luar karakteristik sebelumnya. “Hari ketiga adalah hari seni bebas, bisa teater, dagelan, musik, dan angklung,” ungkap Wardoyo.

Acara yang digelar untuk ketiga kalinya ini bertujuan mengembangkan seni dan tradisi yang ada di DIY. Tidak ada batasan usia yang ditetapkan bagi peserta dengan harapan para generasi mdua juga akan ikut serta dan menjaga kelestarian seni dan budaya. Dari Disbud DIY sendiri menekankan tiap daerah untuk menampilkan kesenian yang makin minim eksistensinya.

“Seperti seni Montro di Bantul itu kami himbau supaya harus ada nanti,” tegas Wardoyo.

Meski sudah pernah digelar, Wardoyo meyakinkan jika grup yang nanti akan tampil dalam festival ini merupakan grup yang belum pernah tampil dalam festival sejenis. Ini terkait dengan usaha dari Disbud DIY untuk memeratakan kesempatan dan kesejahteraan para seniman tradisional.

Dari penampilan peserta akan dipilih para pemenang yang mendapatkan uang pembinaan. Untuk penampil terbaik pertama mendapatkan Rp10 juta, penampil terbaik kedua mendapat Rp8 juta, penampil terbaik ketiga mendapat Rp 6juta, dan penampil terbaik harapan mendapatkan Rp3 juta.

Citra Rani Angga, Pelaksana Acara menyatakan jika untuk pelaksanaannya tiap grup mendapatkan bantuan dana operasioanal dan transportasi. “Untuk alat, kostum, dan properti menyediakan sendiri,” jelas Citra.

Ia juga menambahkan bahwa tiap peserta diberi batasan waktu menampilkan seninya selama 15 menit. Peserta yang melebihi durasi akan didiskualifikasi oleh panitia.

Festival yang diadakan dari alokasi Danais ini akan dibuka pada Rabu (2/12/2015) pukul 19.00 WIB. Acara akan dibuka oleh Kepala Dinas Kebudayaan DIY untuk kemudian dilanjutkan dengan penampilan dari peserta. Di hari penutupannya, festival ini juga akan dimeriahkan oleh bintang tamu yang juga akan jadi kejutan.

“Nanti akan segera diinformasikan, kami pastikan bintang tamunya adal seniman yang sudah terkenal,” ujar Citra.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya