SOLOPOS.COM - Ketoprak kolosal menutup Festival kesenian Yogyakarta (FKY) di Gunungkidul. (JIBI/Harian Jogja/Kusnul Isti Qomah/JIBI/Harian Jogja)
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL- Festival Kesenian Yogyakarta (FKY) yang digelar pada 3-9 September resmi ditutup, Selasa (9/9/2014) malam.
Ketoprak kolosal yang dibawakan 200 siswa SMA/SMK se-Gunungkidul menutup FKY kali ini.
Penutupan FKY langsung dilakukan oleh Bupati Gunungkidul, Badingah. Ia memukul kenong berulang kali sebagai tanda ditutupnya ajang unjuk kesenian yang dimiliki Gunungkidul tersebut. Dalam sambutannya dalam Bahasa Jawa, Badingah mengaku, bangga FKY bisa berjalan dengan lancar.
“Saya berharap, kegiatan ini bisa terus dilakukan untuk menunjukkan potensi kesenian yang ada di Gunungkidul. Semoga kesenian Gunungkidul semakin maju,” ucap dia, Selasa (9/9/2014) malam di Eks-Terminal Wonosari, Baleharjo, Wonosari.
Usai ditutup oleh Badingah, ketoprak kolosal besutan Bondan Nusantara menjadi sajian penutup. Ketoprak kolosal tersebut dimainkan oleh 200 siswa SMA/SMK se-Gunungkidul.
Sebelum pentas, mereka terlebih dahulu berjalan beriringan sambil membawa obor menuju panggung pementasan. Ratusan warga yang sudah duduk menunggu pertunjukan pun memperhatikan mereka.
Usai memperkenalkan diri di atas panggung, para pemain ketoprak memulai skenarionya. Mereka menampilkan cerita mengenai “Sumpah Palapa”. Ratusan penonton tampak antusias melihat pertunjukan tersebut. Mereka bahkan turut tertawa hingga mengabadikan pertunjukan dengan difoto atau pun direkam.
Ketua Dewan Kesenian Gunungkidul CB Supriyanto mengaku, senang dengan penampilan tersebut. Ia mengatakan, para siswa mampu menampilkan cerita dengan bagus. Ia berharap, siswa tersebut menjadi generasi pelestari kesenian ketoprak.
“Penampilan mereka bagus, karena memang digarap dengan serius. Tidak main-main,” ujar dia.