Jogja
Minggu, 31 Agustus 2014 - 11:20 WIB

FKY 2014 : Terima Dana Besar, Pemkab Kulonprogo Shock

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Tari Angguk Kulonprogo (JIBI/Harian Jogja/Holy Kartika N.S)

Harianjogja.com, KULONPROGO-Perhelatan Festival Kesenian Yogyakarta (FKY) sekarang ini berbeda karena mendapat sokongan dana keistimewaan (danais). Anggaran dengan nominal yang besar ini sempat membuat pemerintah kabupaten shock.  Ada perasaan takut dan juga tertantang untuk menggelar acara yang bagus serta memuaskan warga.

“Kami cukup shock setelah tahu dananya sebesar itu. Perlu hati-hati dalam pengelolaan. Untuk itu kami berusaha memberikan penampilan yang dapat memuaskan bagi warga kami,” jelas Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Kulonprogo Eko Wisnu Wardhana, Jumat (29/8/2014).

Advertisement

Menurut Eko penyelenggaraan FKY di daerah ini mendapat anggaran Rp1 miliar untuk perhelatan selama enam hari yakni Jumat (29/8/2014) hingga Rabu (3/9/2014). Pengalokasian anggaran sebesar itu dengan alasan FKY kali ini melibatkan ribuan seniman.

“Tantangan kami adalah bagaimana agar pengelolaan dana tersebut dapat optimal agar dana yang digunakan tepat sasaran,” tambah Eko.

Sejak 1994 sebenarnya Kulonprogo sudah terlibat dalam perhelatan FKY. Namun, anggaran selalu dari Pemerintah Provinsi DIY dan FKY hanya digelar di Kota Jogja.

Advertisement

“FKY terkesan hanya milik orang Kota Jogja. Karena yang di daerah hanya mengirimkan perwakilan,”  ujar Kepala Bidang Kebudayaan Disbudparpora Kulonprogo Joko Mursito, Jumat, di sela-sela acara karnaval budaya pembukaan FKY Kulonprogo di Alun-alun Wates.

Seiring dengan dikukuhkannya undang-undang keistimewaan, ada angin segar untuk memperkenalkan potensi seni di daerah. Melalui dana keistimewaan, Kulonprogo dapat menyelenggarakan sendiri event kesenian DIY dengan menampilkan potensi-potensi seni yang ada. Karena pada penyelenggaraan sebelumnya, Pemkab Kulonprogo hanya mengirimkan perwakilan untuk tampil di Jogja.

“Selama ini FKY hanya seperti pesta seninya Kota Jogja saja. Kami dulu hanya kirim perwakilan ke sana, tapi setelah didanai danais, kami bisa menyelenggarakan sendiri. Sehingga tidak ada lagi kesan FKY hanya milik Jogja, tapi milik seluruh warga DIY,” jelas Joko.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif