SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Antara)

JOGJA—Ribuan masyarakat tumpah ruah menyaksikan pembukaan Festival Kesenian Yogyakarta (FKY) ke 25 yang tahun ini dipusatkan di kompleks plaza pasar ngasem, Selasa (25/6/2013), malam. Pada pembukaan hari pertama itu, panitia menyugukan pertunjukkan tradigital sebagai event pembuka FKY 25.

Promosi Skuad Sinyo Aliandoe Terbaik, Nyaris Berjumpa Maradona di Piala Dunia 1986

Tradisi Digital adalah karya kolaborasi seniman meliputi Videomapping, sendratari, iringan musik gamelan dan elektronic dance musik. Karya ini melibatkan 10 seniman perupa, 28 seniman videomapping, 7 penari, seorang DJ, dan sekelompok musisi tradisional.

Pentas ini mempertontonkan permainan wayang kancil dengan Prahara Alas Cemeti yang diolah dengan permainan video mapping yang ditembakkan ke bangunan heritage Pulo Cemeti. Dilanjutkan dengan pertunjukan tari dan penampilan musik. Adapun beberapa yang terlibat dalam pentas itu yakni karawitan Pudjoloaras dari kampung Tamansari, Kelompok Tari nora nari, DJ innerlight, Acappela Mataram dan sejumlah lainnya. Karya ini juga bisa dimaknai sebagai trahnya digital atau generasi digital dimana sudah saatnya generasi muda mengembangkan seni budaya di era modren saat ini namun tetap berakar pada indentitas dan tradisi.

Sebelum pentas itu dilangsungkan, Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, dalam sambutannya yang dibacakan Ichsanuri, Sekertaris Daerah DIY berharap bahwa FKY yang ke-25 ini dapat lebih dekat dengan masyarakat.

Dijelaskan Sultan, tema Rekreasi yang diusung dalam FKY 25 ini secara harfiah berarti berkreasi kembali. Di samping itu, rekreasi yang dipahami secara umum adalah kegiatan berwisata, olahraga, bermain, dan hobi agar mendapatkan penyegeran sebelum kembali pada rutintas.

“Dengan FKY ke 25 ini diharapkan bisa kesenian kesenian bisa semakin dekat dengan rakyat, dimaknai dan dirasakan secara sederhana, ringan, dan segar,” ujar Ichsanuri dalam pidato saat membuka FKY 2005 di komplels Plaza Pasar Ngasem, Selasa (25/6/2013).

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan DIY, GBHP Yudaningrat Baskara Aji menuturkan bahwa penyelenggaraan Festival Kesenian Yogyakarta (FKY) yang telah memasuki usia ke 25 ini dalam perjalannya menghadapi berbagai permasalahan, proses kratif menyertai. “Untuk itu kami memberikan apresiasi dan dukungan tinggi atas ketekunan para seniman dan berbagai pihak yang telah menjaga keberlangsungan Festival ini,” ujarnya.

Gusti Yuda berharap bahwa Festival ini mampu menjadi penggerak kehidupan berksenian guna mengukuhkan Jogja sebagai kota budaya dan kota peradaban yang jauh dari budaya kekerasan yang kini marak dimana mana.

Event FKY ke 25 ini digelar setiap hari 25 Juni-5 Juli 2013 pada pukul 09.00 WIB. Selain menghadirkan sejumlah pentas seni tradisonal, even ini juga menyuguhkan 66 tenant pasar kreasi dengan produk kratif dan kuliner. Mereka tidak hanya berjualan tetapi juga memproduksi aneka produk di tenant mereka.

Berdasarkan pantuan Harian Jogja dilapangan, pembukaan FKY ini menyedot perhatian ribuan masyarakat Jogja. Para penonton yang terdiri dari anak anak, remaja, hingga para orang tua itu tampak berdesak desakan guna menyaksikan pentas pembuka dari dekat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya