Jogja
Senin, 4 Juli 2011 - 11:40 WIB

Gairah keroncong anak muda

Redaksi Solopos.com  /  Budi Cahyono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

BANTUL—Musik keroncong yang dikolaborasikan dengan musik orkestra dan pop disuguhkan dalam Symphony Kerontjong Moeda di Auditorium Sekolah Menengah Musik (SMM), Minggu (3/7) malam. Gelaran ini merupakan jembatan antara musik keroncong dan musik modern dengan sasaran utama anak muda.

Malam itu, panggung ditata sederhana. Hampir tak ada aksen yang mencolok. Sebanyak 40 musisi dari SMM, ISI, UNY dan alumni SMM dihadirkan dalam konser yang diselenggarakan oleh Next Production itu.

Advertisement

Adapun penyanyi yang dilibatkan kebanyakan adalah vokalis andal. Mereka telah menjuarai berbagai lomba yakni Firli, Valentine Dunam, Dhian Mustika, Bunga Trishana, Diwa Hutomo serta para penyanyi solo seperti Retno Hanayani, Doni Saputra. Beberapa lagu yang disuguhkan antara lain Sepasang Mata Bola, Begawan Surga, Lagu Untuk Sahabat, To Love You More, Sandaran Hati, Bandar Jakarta dan Jika Kau Percaya.

Ketua panitia, Pradistya Agusta menilai, musik keroncong kini sudah jarang dikenal anak muda. Kehadiran konser ini merupakan terobosannya untuk mengajak semua kalangan tetap peduli terhadap musik warisan leluhur. “Keroncong adalah harta yang harus dimiliki anak muda, tapi sekarang sudah ditinggalkan,” tukasnya.

Pradistya menilai, hal itu disebabkan oleh perkembangan zaman sehingga mempengaruhi kesenangan anak muda dari klasik ke modern. “Jadi ibaratnya tradisi yang sudah melekat terlupakan,” cetus mahasiswa jurusan Seni Musik ISI Jogja semester empat ini.(Harian Jogja/Tri Wahyu Utami)

Advertisement

Foto (Harian Jogja/Tri Wahyu Utami)

Advertisement
Advertisement
Kata Kunci :
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif