Jogja
Rabu, 18 Desember 2013 - 12:00 WIB

Galur Tolak Jalan Layang

Redaksi Solopos.com  /  Wisnu Wardhana  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi jalan layang. (Yayus Yuswoprihanto/JIBI/Bisnis Indonesia)

Harianjogja.com, KULONPROGO-Pemerintah Kecamatan Galur, Kulonprogo menolak rencana pengembangan jalan layang sebagai akses Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) menuju kawasan Bandara Kulonprogo.

Camat Galur, Latnyana menegaskan, jalan layang tidak memberikan dampak positif bagi kawasan yang dilaluinya. Dia bersikukuh tetap menginginkan proyek terusan JJLS di wilayahnya tetap harus dengan konsep jalan datar.

Advertisement

“Jika jalan layang, justru akan mematikan wilayah. Lain ceritanya jika jalan datar masyarakat sekitar bisa memanfaatkan untuk menumbuhkan beragam segi perekonomian,” ujar Latnyana kepada harianjogja.com, Selasa (17/12/2013).

Dia mengaku, sudah mendengar melalui konsep jalan layang tersebut melalui sosialisasi kepada warga beberapa waktu lalu. Alasan pengembangan jalan layang tersebut untuk meminimalisasi penggerusan jalan akibat abrasi Pantai Trisik yang saat ini mulai menjorok ke daratan.

Kemudian Latnyana mengusulkan, guna menghindari abrasi, proyek JJLS bisa disambungkan saja melalui Jalan Daendels. Jadi tidak perlu mengembangkan jalan layang yang posisinya berada lebih dekat dengan pantai.”Kan juga lebih efektif kan langsung menyambung dengan Jalur Daendels setelah keluar dari jembatan baru Srandakan-Galur yang juga akan dibangun,” tandasnya.

Advertisement

Anggota Komisi IV DPRD Kulonprogo, Priyo Santoso juga mengaku keberatan dengan konsep jalan layang di wilayah Galur yang akan dikembangkan Satuan Koordinator Pelaksana (Satkorlak) Nasional Proyek JJLS. Alasannya sama, jalan layang justru mematikan potensi perekonomian di Galur. Padahal menurut dia, Galur berada di jalur strategis ketika bandara kelak sudah beroperasi.

Priyo berharap pemerintah kabupaten turut mengkaji ulang mengenai konsep jalan layang.”Perkara abrasi itu kan bisa dicari solusi untuk meminimalisasi. Yang penting tetap mengedepankan jalan datar sehingga ada manfaat positif bagi peningkatan perekonomian daerah,” tabdasnya.

Beberapa waktu lalu, Satkorlak JJLS mewacanakan adanya konsep jalan layang ketika jalur sudah sampai pada Jembatan ketiga Srandakan yang masih dalam tahap perencanaan. Selain konsep jalan layang, jembatan ketiga tersebut juga akan dimodel artistik guna mendukung segi pariwisata di wilayah sekitar.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif