SOLOPOS.COM - Walikota Jogja,Haryadi Suyuti (dua kanan) didampingi Studio Manager PT Gameloft Indonesia, Andrei Vladimir Lascu serta Kapolsekta Wirobrajan, Kompol Aryuniwati (tiga kiri) saat mengunjungi Studio 2 PT Gameloft Indonesia di Jalan HOS Cokroaminoto, Jogja, Rabu (12/11). Wali Kota mengatakan terkait peristiwa penggerebekan oleh Polisi pada Senin (10/11/2014) di kantor PT Gameloft Indonesia kemarin hanya bentuk kesalahpahaman semata. (JIBI/Harian Jogja/Gigih M. Hanafi )

Harianjogja.com, JOGJA- Pemerintah Kota Jogja dan Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengklaim dukung keberadaan kantor Gameloft di Jogja. Adapun penggerebekan polisi yang dilakukan Senin (11/11/2014) di kantor tersebut disebut hanya salah paham.

“Kami, Pemkot juga Pemprov, mendukung kegiatan ini, perusahaan ini, yang berinvestasi di bidang kreatif dan bersama-sama membangun teman-teman bekerja kreatif,” kata Walikota Jogja, Haryadi Suyuti, saat berkunjung ke kantor Gameloft Indonesia di Jl. HOS. Tjokroaminoto No. 73 Jogja, Rabu (12/11/2014).

Promosi Santri Tewas Bukan Sepele, Negara Belum Hadir di Pesantren

Walikota Haryadi datang untuk bersilaturahmi sekaligus menunjukkan dukungan Pemkot kepada perusahaan praktisi di bidang industri kreatif tersebut.

Andre Vladimir Lascu, Studio Manager PT. Gameloft Indonesia yang menerima kunjungan itu mengatakan produksi game merupakan ceruk bisnis yang tidak main-main.

“Banyak yang tidak sadar bahwa industri game adalah industri yang serius. Sebanyak sembilan dari 10 besar penjualan aplikasi di dunia adalah game. Secara global, itu lebih daripada anggaran negara Indonesia,” ujar Andre.

Terpisah, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X menegaskan peristiwa penggerebekan terhadap salah satu studio Gameloft terjadi akibat kesalahpahaman.

Sultan optimistis insiden yang terjadi pada Senin siang itu tidak akan mengganggu iklim usaha dan investasi di sektor industri kreatif di DIY.

Sementara, Direktur Intelkam Polda DIY Komisaris Besar Polisi Amran Ampulembang mengatakan, pihaknya akan menyelidiki peristiwa penggerebekan di kantor Gameloft.

“Apa yang terjadi, bagaimana terjadi, seperti apa faktanya. masih kami pelajari, masih proses penyelidikan,” kata Amran.

Amran menyatakan pihaknya juga menyelidiki sumber informasi yang berujung pada penggerebekan. Terkait dengan dugaan polisi yang memukul satpam saat penggerebekan, Amran mengatakan polisi yang melanggar aturan pasti dihukum.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya