SOLOPOS.COM - Ilustrasi hujan. (JIBI/Harian Jogja/Reuters)

 

Masyarakat diimbau mewaspadai puncak musim hujan.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

 

Harianjogja.com, SLEMAN- Masyarakat diimbau mewaspadai puncak musim hujan. Hujan disertai angin kencang dalam tiga hari terakhir, melanda sejumlah wilayah di Sleman. Meski tidak memakan korban jiwa, namun nilai kerugian dinilai cukup tinggi.

Kepala Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman Julisetiono Dwi Wasito menjelaskan, di wilayah Sleman utara seperti Kecamatan Turi, Pakem, dan Cangkringan sering dijumpai awan cumulonimbus. Pembentukan awan tersebut, berpengaruh terhadap adanya petir, hujan disertai angin kencang. “Hari ini (kemarin) angin kencang melanda wilayah Turi dan Pakem, sejumlah pohon tumbang. Sebelumnya angin kencang juga melanda wilayah Minggir dan Gamping,” katanya, Senin (25/1/2016).

Julisetiono mengakui, semua wilayah di Sleman memiliki potensi gangguan angin kencang. Hal itu disebabkan karena pertumbuhan pohon terjadi di semua wilayah. Untuk mengantisipasi resiko bencana, pihaknya terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Dia berharap agar masyarakat menebang pohon yang dinilai berbahaya. Selama ini, banyak kasus pohon tumbang yang berdekatan dengan rumah. “Kami sudah berkomunikasi dengan relawan dan masyarakat agar bersama-sama memiliki rasa kesiapsiagaan bencana,” ujarnya

Selain masyarakat, sosialisasi juga diberikan bagi pengelola gedung berukuran tinggi agar melengkapi bangunan dengan fasilitas penangkal petir. Selain itu, masyarakat juga diminta membenahi peralatan elektronik rumah tangga yang beresiko menjadi media penghantar aliran listri dari petir. Peralatan itu seperti antena televisi, dan radio komunikasi.

Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik BPBD Sleman Makwan menambahkan, pada Sabtu (23/1) empat rumah dilaporkan rusak akibat diterpa angin kencang. Empat rumah yang dilaporkan rusak, rata-rata disebabkan tertimpa pohon besar. “Kebetulan struktur bangunan rumah memang kurang kuat. Saat tertimpa pohon besar dan dauunnya lebat, jadi rumah tidak kuat menahan pohon yang terkena angin kencang,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya