SOLOPOS.COM - Ilustrasi sinar laser (Nina Atmasari/JIBI/Harian Jogja)

Gangguan penerbangan berupa laser masih saja terjadi.

Harianjogja.com, SLEMAN– Puluhan petugas gabungan TNI AU yang bertugas di Lanud Adisutjipto terus melakukan razia penggunaan sinar laser pada malam hari. Masyarakat diminta memahami penggunaan sinar laser tersebut ke udara, mengganggu penerbangan.

Promosi Isra Mikraj, Mukjizat Nabi yang Tak Dipercayai Kaum Empiris Sekuler

Komandan Satuan Polisi Militer (Satpom) TNI AU Lanud Adisutjipto Letkol Pom Yudi Pratikno menjelaskan,   dari hasil kegiatan patroli Tim Lidkrim Pom dengan tim intel TNI AU kemarin, pihaknya masih menemukan penggunaan laser ke udara.

“Kami temukan di dua lokasi berbeda. Satu berada di daerah Condongcatur dan kedua di pasar malam Denggung Sleman,” kata Yudi melalui keterangan persnya yang diterima Harianjogja.com, Minggu (22/5/2016).

Tim TNI AU, katanya, langsung bergerak ke dua lokasi tersebut. Setelah menemukan pelakunya tim memberikan pengertian dan sosialisasi penggunaan sinar laser ke udara saat malam hari.

“Awalnya mereka enggan mematikan. Saat kami berikan pengertian, koordinasi alot, karena adanya backing preman sekitar. Pada akhirnya mereka mematikan alat itu,” tandasnya.

Dia kembali mengingatkan agar warga tidak menyorot sinar lasernya ke udara terutama saat malam hari. Sebabnya, penggunaan alat tersebut ke udara sangat menganggu penerbangan.

“Apalagi saat ini latihan terbang dilakukan malam. Untuk pesawat latih rata-rata dari utara dulu kemudian belok ke kiri ke selatan sebelum mendarat. Kami berharap partisipasi warga untuk tidak menyalakan laser ke udara,” harapnya.

Kapentak Lanud Adisutjipto Mayor Sus Giyanto berharap pihak pengelola wisata dan pasar malam memahami bahwa laser atau lampu yang ditembakkan ke udara sangat menganggu penerbangan. Apalagi kawasan utara Lanud Adisutjipto menjadi ruang berputarnya pesawat latih saat melakukan pendaratan.

“Karena ada Sekbang, sering melaksanakan terbang malam,” ucapnya.

Dia mengakui, masih banyak warga yang menggunakan alat tersebut terutama saat ada kegiatan konser, peresmian atau acara pasar malam. Lampu sorot besar bahkan pernah ditembakkan (terkena) ke pesawat. Jika terpaksa, tim TNI AU langsung mendatanginya dan diimbau untuk dimatikan karena sangat membahayakan dunia penerbangan.

“Kami sering mendapat laporan masih ada warga yang menggunakan laser disorot ke udara. Kami harap masyarakat memahami kalau hal itu berbahaya bagi penerbangan,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya