SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Dok)

Harianjogja.com, JOGJA- PT. PLN Area Jogja disebutnya akan menemui Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X untuk meminta dukungan penggantian alat ukur.

Manajer Area PT. PLN (Persero) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Wahyu Bintoro sebanyak 7.248 pelanggan Perusahaan Listrik Negara (PLN) di Rayon Sedayu masih mempergunakan KWH meter socket yang rawan timbulkan kebakaran.

Promosi Selamat Datang Kesatria Bengawan Solo, Kembalikan Kedigdayaan Bhineka Solo

Alat ini juga memperbesar kerugian PLN karena menyedot daya lebih besar serta tidak terkontrol.

Wahyu juga berharap dapat bekerjasama dengan Pemda setempat dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat.

“Teknologi seperti ini sudah tidak pas dan tidak adil bagi pelanggan lain. Sesuai dengan status keistimewaan DIY, saya harap kita bersama-sama ciptakan keistimewaan dengan menjaga keadilan pemanfaatan listrik,” papar dia, Jumat (3/1/2014).

Tantowi Juni Priadi, Asisten Manajer Transaksi Energi PT. PLN Area Jogja menambahkan daya yang dapat disedot alat ukur ini dapat mencapai tiga kali lipat dari kapasitas. Sebagai contoh sebuah KWH meter socket yang berkapasitas 450 VA dapat menyedot hingga 1350 VA lebih, tetapi biaya yang dibayarkan warga tetap untuk daya berkapasitas 450 VA.

“Memang kami belum pernah mendapat laporan tentang kejadian kebakaran ini. Tetapi bisa saja terjadi tetapi tidak dilaporkan,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya