SOLOPOS.COM - Petugas membawa jasad Birahmatika Tsalasa Allail, 21, mahasiswa asal Lamongan yang gantung diri, Rabu (4/10/2017). (Sekar Langit Nariswari/JIBI/Harian Jogja)

Mahasiwa korban bunuh diri di Karangwuni, Caturtunggal, Depok, Sleman dikenal sebagai orang yang pendiam.

Harianjogja.com, SLEMAN— Mahasiswa asal Lamongan, Jawa Timur Birahmatika Tsalasa Allail, 21 ditemukan tewas gantung diri di kamar indekostnya di Karangwuni, Caturtunggal, Depok, Sleman pada Rabu (4/10/2017) siang. Penjaga indekos korban menyebut korban orang yang pendiam.

Promosi Semarang (Kaline) Banjir, Saat Alam Mulai Bosan Bersahabat

Paino, penjada indekos yang memiliki delapan kamar mengungkapkan, korban baru mendiami kamarnya sejak Selasa (26/10/2017) pekan lalu. Mahasiswa yang kuliah di Institut Pertanian (INTAN) Jogja itu menempati kamar nomor tiga.

Kamarnya terletak di lantai dua dekat dengan balkon. Meski belum pernah bertemu dengan orangnya langsung, ia mendapat kabar jika yang bersangkutan cukup sopan meski cenderung pendiam. “Orangnya sopan dan pendiam, sebelumnya enggak ada tanda-tanda [ada masalah],” ungkap Paino, Rabu.

Baca Juga : GANTUNG DIRI SLEMAN : Mahasiswa Asal Lamongan Gantung Diri di Kamar Indekos

Seperti diberitakan sebelumnya masyarakat digemparkan penemuan jasad Birahmatika Tsalasa Allail di kamar indekosnya Rabu siang. Ia diduga tewas karena gantung diri. Jasad korban pertama kali ditemukan oleh Gawong Satya, 21, saksi sekaligus teman korban yang hendak mengambil laptopnya yang dititipkan ke korban. Ia datang ditemani oleh Meliana, yang merupakan karyawan di indekos itu, untuk menunjukkan kamar yang dimaksud. Ketika membuka pintu kamar yang tidak dikunci itu, didapati korban sudah dalam posisi tergantung di pintu ventilasi kamar mandinya.

Iptu Eko Udi, Panit Reskrim Polsek Bulaksumur mengatakan jasad korban ditemukan sekitar pukul 12.00 WIB. “Tanda-tanda sementara masih didalami, korban posisinya menghadap pintu keluar dengan ikat pinggang,” ujarnya Rabu ditemui di lokasi kejadian. Meski masih harus menunggu pemeriksaan lebih lanjut dan hasil olah TKP, diperkirakan korban belum meninggal lebih dari 10 jam karena belum tercium bau busuk dari tubuhnya.
Jenazah kemudian dibawa ke RS Bhayangkara untuk diautopsi guna memastikan sebab kematiannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya