SOLOPOS.COM - Pembagian beras untuk rakyat miskin (raskin) merupakan salah satu upaya menanggulangi kemiskinan. (JIBI/Solopos/Dok.)

Harianjogja.com, KULONPROGO—Gabungan kelompok tani (gapoktan) di Kulonprogo khawatir tidak mampu memenuhi target yang harus disetor ke Bulog Divre DIY untuk program beras daerah (rasda). Penyebabnya, pada musim tanam pertama tahun ini, gapoktan hanya bisa menyetor 1.300 ton.

Sementara, nota kesepahaman yang dibuat pada awal tahun antara Bulog Divre DIY, Pemkab Kulonprogo, dan tujuh gapoktan menyebutkan sampai dengan akhir 2014, suplai yang harus dipenuhi sebanyak 3.400 ton.

Promosi Mabes Polri Mengusut Mafia Bola, Serius atau Obor Blarak

Ketua Gapoktan Panca Manunggal Sogan Margiono mengungkapkan suplai beras ke Bulog Divre DIY sudah dilakukan pada musim tanam pertama sebanyak 370-an ton. Jumlah tersebut relatif mendekati jumlah yang disepakati dalam nota kesepahaman, yakni 400 ton per tahun.

Namun ia tidak terlalu yakin suplai beras pada musim tanam kedua dapat menutup kekurangan, mengingat serangan hama dan cuaca yang berakibat pada penurunan produksi padi hingga 40%.

“Biasanya gapoktan juga mengambil beras dari kelompok tani yang berada di sekitarnya, untuk menutupi kekurangan,” jelasnya kepada, Rabu (16/7/2014).

Terpisah, Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Kulonprogo Bambang Tri Budi Harsono mengatakan masih akan membahas persoalan tersebut kepada Bulog Divre DIY dan gapoktan yang menandatangani nota kesepahaman.

Ia mengatakan suplai beras selama musim tanam pertama baru mencapai 1.300 ton. “Tetapi kami usahakan akan memenuhi target sebelum Oktober,” tegasnya.

Beberapa waktu lalu, tujuh gapoktan menyatakan sanggup menyuplai beras sebanyak 3.600 ton per tahun kepada Bulog Divre DIY. Hal ini tertuang dalam perjanjian kesanggupan pengadaan beras miskin antara gapoktan dengan Bulog Divre DIY, yang disaksikan Bupati Kulonprogo.

Kesanggupan tiap gapoktan berbeda-beda. Gapoktan Panca Manunggal dari Sogan Wates menyuplai beras 400.000 kilogram per tahun, Gapoktan Makmur Sejahtera dari Kalisoka Tuksono Sentolo memberikan 1.200 ton per tahun, Gapoktan Amongtani dari Kedundang Temon sebesar 300 ton per tahun, Gapoktan Sidomaju dari Cerme Panjatan sejumlah 300 ton per tahun, Gapoktan Sarimulyo dari Kedungsari Pengasih menyuplai 400 ton per tahun, Gapoktan Sumber Makmur dari Srikayangan Sentolo sejumlah 800 ton per tahun, dan Gapoktan Ngestiharjo dari Ngestiharjo Wates menyediakan 200 ton per tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya