Gara-Gara Banjir Kambing Tidur Sekamar dengan Wagiyem

Hidup keluarga Wagiyem makin berat karena banjir.

Harianjogja.com, BANTUL–Hujan deras yang kembali datang di wilayah Bantul, Sabtu (9/12/2017) lalu berdampak pada warga, Poyahan, Seloharjo, Pundong. Dampak tersebut tidak hanya menimpa penghuni rumah, namun juga hewan ternaknya.

Promosi Sejarah KA: Dibangun Belanda, Dibongkar Jepang, Nyaman di Era Ignasius Jonan

Pemilik rumah Wagiyem, 70, mengatakan merasa kasihan pada kambingnya jika ada di luar akibat banjir yang melanda. “Kena banjir kandangnya di luar, jadi dimasukkan [ternak kambing] di dalam rumah, kasihan kedinginan,” ujarnya Senin (11/12/2017).

Tiga Kambing miliknya diikatkan pada tempat tidur dan meja di kamarnya. Dia dan suaminya mengaku biasa tinggal satu ruangan dengan kambingnya itu.

Setiap hari, Wagiyem harus menyapu kotoran kambing agar tidak menumpuk di dalam kamar tidur. “Air kencingnya ya setiap hari juga saya sirami agar tidak bau,” kata Wagiyem.

Hidup keluarga Wagiyem kini hanya bergantung dari putrinya Sri Rahayu yang sudah bercerai dengan suaminya dan harus merawat anaknya sendiri. Sri bekerja sebagai penjaga toko di daerah Pundong. Sedangkan suami Wagiyem, Pawiro Kadiyo yang sebelumnya sebagai pedagang pisang sudah tidak dapat lagi bekerja karena mengalami kebutaan empat tahun terakhir.

Hujan dan banjir memperberat hidup keluarga Wagiyem. Selain merendam kandang kambing, hujan dan angin yang menerjang Bantul beberapa pekan lalu juga menyebabkan sebagian lahan pekarangan rumah Wagiyem longsor. Padahal sudah dibangun talut untuk pencegah longsor sejak 15 tahun lalu.

Sebagian atap rumah Wagiyem terpaksa ditutup terpal karena air sering masuk ketika hujan deras.