Solopos.com, SLEMAN — Sejumlah siswa dari dua SMP negeri di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengalami kesurupan massal saat tengah mengikuti study tour di pulau Bali. Sebelum mengalami kesurupan, diduga para siswa tersebut melakukan tindakan yang kurang menghormati adat setempat.
Dua SMP negeri tersebut adalah SMPN 2 Ngemplak dan SMPN 1 Cangkringan.
Kepala Dinas Pendidikan Sleman, Ery Widaryana, menjelaskan awalnya ada sebanyak tujuh orang dari SMPN 2 Ngemplak yang mengalami kesurupan. Rombongan ini kemudian bertemu dengan rombongan SMPN 1 Cangkringan. Saat itu jumlah siswa yang mengalami kesurupan bertambah banyak.
Dari SMPN 1 Cangkringan tercatat ada sebanyak empat anak yang mengalami kesurupan.
“Terus minta bantuan orang sana, alhamdulillah sekarang semuanya sudah kondusif. Yang SMPN 1 Cangkringan kondisi perjalanan mau pulang karena memang sudah selesai,” ujarnya saat dikonfirmasi, Selasa (13/12/2022).
Baca Juga: Siswa 2 SMP Negeri di Sleman DIY Kesurupan di Bali, Bupati: Sudah Tertangani
Sementara untuk rombongan SMPN 2 Ngemplak sekarang sudah kembali melanjutkan kegiatan study tour. Berdasarkan info yang ia terima, sebelum terjadi kesurupan memang ada beberapa siswa yang diduga bermain dengan sesajen, di Tanah Lot.
“Kami sudah mewanti-wanti semua kepala sekolah, kan ada yang sudah pulang, ada yang baru berangkat beberapa, tolong anak-anak dikendalikan. Disampaikan untuk hati-hati dengan lingkungan, jangan aneh-aneh,” ungkapnya.
Berita ini telah tayang di Harianjogja.com dengan judul Gegara Main Sesajen, Begini Kronologi Belasan Siswa Asal Sleman Kesurupan di Bali