Jogja
Selasa, 14 Maret 2023 - 21:50 WIB

Gara-Gara Erupsi, Jumlah Wisatawan di Lereng Gunung Merapi Turun 40%

Anisatul Umah  /  Abdul Jalil  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Luncuran awan panas Gunung Merapi terlihat dari Turi, Sleman, DI Yogyakarta, Selasa (14/3/2023). Menurut data BPPTKG 14 Maret 2023 pukul 05.59 Gunung Merapi mengeluarkan awan panas guguran dengan jarak luncur 1600 meter ke arah barat daya. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko/tom.

Solopos.com, SLEMAN — Jumlah wisatawan di lereng Gunung Merapi, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, turun tajam hingga 40 persen. Ini menjadi dampak dari erupsi Gunung Merapi yang terjadi akhir pekan lalu.

Kepala Dinas Pariwisata Sleman, Ishadi Yazid, mengatakan terjadi penurunan jumlah kunjungan wisatawan pada tanggal 11-12 Maret 2023. Para pelaku wisata dan wisatawan diimbau untuk mematuhi arahan dari pihak-pihak yang berwenang. Seperti Basarnas, BPBD, dan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG).

Advertisement

“Terkait dengan erupsi Gunung Merapi, kalau kami bandingkan dengan pekan lalu ada penurunan kunjungan sekitar 40 persen mulai dari 11-12 Maret di Lereng Merapi,” kata dia, Selasa (14/3/2023).

Setidaknya ada lima tempat wisata yang ditutup karena erupsi. Di antaranya seperti Bukit Turgo, Petilasan Mbah Maridjan, Bunker Kaliadem, Bukit Klangon, dan Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM).

“Bersama-sama dengan pemerintah desa, Polsek, dan Koramil untuk melakukan penjagaan di tempat-tempat itu. Yang lain seperti Tlogo Putri masih aman,” ucapnya.

Advertisement

Dia mewanti-wanti kepada wisatawan untuk tidak menyepelekan kondisi Gunung Merapi. Meski masih berada di posisi aman, namun harus tetap waspada akan potensi bencana. Perkembangan terkini bisa diupdate dengan aplikasi Jarak Aman Lereng Merapi.

“Wisatawan jip wisata kami imbau koordinasi, membawa radio komunikasi agar bisa update kondisi terkini, sehingga kalau ada luncuran [awan panas] yang mengkhawatirkan mereka harus turun,” jelasnya.

Lebih lanjut, dia menyampaikan belum bisa dipastikan kapan tempat wisata yang ditutup akan kembali dibuka. Dispar akan selalu melihat update dari Basarnas, BPPTKG, dan BPBD. Jika sudah dikatakan aman baru kembali dibuka.

Advertisement

“Kami enggak berani spekulasi, kami akan melihat perkembangan. Kalau wisatawan bisa patuhi, awan panas bisa jadi atraksi sepanjang dilihat dari jarak aman, gak setiap orang bisa melihat langsung awan panas,” kata dia.

Berita ini telah tayang di Harianjogja.com dengan judul Kunjungan Wisata di Lereng Merapi Anjlok Gegara Erupsi

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif