SOLOPOS.COM - Ilustrasi/dok
Akhir Desember 2012 lalu, Lady Cempluk, akhirnya lulus dari universitas kondang di Solo. Tentunya, keluarga dan teman-teman Cempluk, di antaranya Jon Koplo, Gendhuk Nicole pun menyambut dengan senang.
Setelah jadi sarjana, Cempluk ingin segera mengakhiri masa lajangnnya. Cempluk dengan tekad baja memberanikan diri ngomong sama orangtuanya, “ibu-bapak, Cempluk boleh ngomong sesuatu?”, tanya Cempluk pada kedua orangtuanya. “Ya boleh…emang ngomong apa?” tanya Janeth, ibunya Cempluk. “ cempluk kepingin nikah, bu,“ jawab Cempluk.
“Ya…boleh to yo nduk, emang kamu dah cukup umur, wes wisuda juga”, jawab Jeng Janeth.
“Lha emang calonmu siapa nduk?,” tanya Mas Behi, sang bapak.
“Ya…boleh to yo nduk, emang kamu dah cukup umur, wes wisuda juga”, jawab Jeng Janeth.
“Lha emang calonmu siapa nduk?,” tanya Mas Behi, sang bapak.
Cempluk pun yang menunggu kesempatan ini, tanpa ba-bi-bu langsung menjawab, “Itu pak, teman kuliah Cempluk,” jawabnya. “Lha,,,calonmu bocahe bagus ora?”, tanya Mas Behi.“Ya…bagus pak, kami saling mencintai”, jawab Cempluk sambil klecam-klecem.
“Yo wis…suruh datang ke rumah sini sendirian dulu, kalo memang dia berani dan siap!” pinta Jeng Janeth sambil menasihati. Tengah malam Cempluk menelpon dan mengabari John Koplo agar dia datang ke rumah. “Besok ada tamu yang ke sini bu, ibu stand by di rumah ya?” terang Cempluk.
“Sampeyan orang mana?” tanya Mas Behi. “Saya asli Boyolali pak!”, jawab Koplo. “Belum pernah menikah?” tanya Jeng Janeth. Dengan muka merah dan perasaan yang campur aduk, Koplo pun berusaha jujur, “sudah bu…Saya ini duda beranak dua bu!” jawab Gembus
Jeng Janeth langsung menimpali. “Mmm… maaf mas , sampeyan apa tidak salah masuk rumah?” tanya Jeng Janeth. “Lho bukanya ini rumah Genduk Nicole?”, tanya Gembus.
Anak saya memang minta nikah, tapi anak saya namanya Lady Cempluk bukan Genduk Nicole,” terang Janeth sambil menunjukan alamat Nicole.
Sambil menahan malu, Tom Gembus pun beranjak pulang dan pamit, “ wah….sial salah alamat,” batin Gembus.
“Wealah… kok anakku yang minta nikah arep keliru dilamar duda!”, terang Jeng Janeth saat cerita pada Cempluk disambut tawa seluruh keluarga.
Fathul
Demangan, Jogja