Gegara Sertifikat Tanah, Warga Geruduk Kantor Kalurahan Maguwoharjo

Solopos.com, SLEMAN — Sejumlah warga menggeruduk kantor Kalurahan Maguwoharjo, Kapanewon Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat (16/6/2023) pagi. Mereka menuntut pengurusan sertifikat tanah hasil tukar guling dengan kalurahan yang telah puluhan tahun tidak kunjung jadi.

Seorang warga Maguwoharjao, Ngadio, mengatakan tanahnya di Padukuhan Sambilegi seluas 3.000 meter persegi dulunya ditukar guling oleh pihak Kalurahan Maguwoharjo. Namun, sampai saat ini dia belum mendapatkan sertifikat tanah tersebut.

Promosi Liga 1 2023/2024 Dekati Akhir, Krisis Striker Lokal Sampai Kapan?

Dia menceritakan tanah tersebut telah dibagi dua dengan keluarganya. Bagian milik keluarganya sudah bisa dibuatkan sertifikat, sedangkan miliknya belum bisa.

“Saya tanyakan berkas sudah masuk BPN, tapi dikembalikan lagi, katanya masih ada kekurangan,” ujarnya.

Dia menyampaikan kekurangan berkas yang dimaksud adalah kronologi yang seharusnya dibuat oleh pihak Kalurahan Maguwoharjo. Dia berharap pihak kalurahan bisa segera menyelesaikan urusan tersebut karena ada sekitar 11 pemilik tanah lainnya yang mengalami masalah serupa.

“Mereka sudah tua-tua,” kata dia.

Lurah Maguwoharjo, Kasidi, menuturkan Kelurahan tidak bisa membuat sertifikat, melainkan hanya memberikan rekomendasi untuk mengajukan sertifikat ke BPN. Sebagaimana diketahui persoalan itu merupakan warisan dari pejabat lama di kelurahan tersebut.

“Prosesnya tidak gampang, semuanya harus dilalui dengan akurat. Karena yang dulu [petugas kalurahan] sudah pensiun semuanya,” katanya.

Ia menunjuk Jogoboyo Kalurahan Maguwoharjo untuk memberikan informasi detail kepada warga. “Data data di jogoboyo bisa diagendakan disampaikan ke masyarakat. Semua yang belum bersertifikat insya Allah tahun depan bisa diselesaikan,” kata dia.