SOLOPOS.COM - Gelombang tinggi di DIY disebabkan Badai Kongrey. (JIBI/Harian Jogja/Reuters)

Gelombang tinggi di DIY disebabkan Badai Kongrey. (JIBI/Harian Jogja/Reuters)

Harianjogja.com, JOGJA-Badai tropis Kongrey yang bergerak ke arah timur laut di Utara Philipina menyebabkan terjadinya gelombang tinggi di perairan laut selatan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Promosi Alarm Bahaya Partai Hijau di Pemilu 2024

Kepala Seksi Data dan Informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta, Tony Agus Wijaya, Jumat (30/8/2013) mengatakan gelombang di laut selatan Yogyakarta saat ini mencapai 2,5-3 meter yang diperkirakan akan terjadi selama sepekan.

“Tinggi gelombang di laut selatan yang saat ini terpengaruh badai Kongrey memang sedikit di atas normal.Dalam kondisi normal rata-rata hanya mencapai dua meter,” katanya.

Badai tropis tersebut, kata dia, menyebabkan kecepatan angin meningkat drastis dari biasanya mencapai sekitar 30 kilo meter per jam sehingga memicu tinggi gelombang.

Selain itu, pola angin di sekitar wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) cenderung terkumpul ke arah tenggara menuju lokasi terjadinya badai teresebut.

Dengan fenomena itu, lanjut dia, curah hujan di DIY selama sepekan juga cenderung berkurang dari sebelumnya yang masih mencapai 40 mili meter (mm) per dasarian menjadi 20 mm per dasarian.

“Akibat angin dan awan hujan juga cenderung mengarah ke lokasi badai itu, kondisi cuaca di DIY menjadi cerah, di samping memang saat ini telah masuk puncak musim kemarau,” katanya.

Dengan kondisi gelombang laut yang tinggi, ia mengimbau kepada masyarakat setempat serta para wisatawan yang beraktivitas di sepanjang pantai laut selatan Yogyakarta untuk meningkatkan kewaspadaan.

Hal itu, menurut dia, ditambah dengan kondisi laut selatan Yogyakarta yang memang memiliki karakter khusus dengan arus bawah permukaan lautnya yang sangat kuat.

“Kalau nelayan serta masyarakat setempat saya kira sudah dapat menyesuaikan dan hafal kondisi tersebut. Namun bagi wisatawan yang dari luar daerah tentu perlu lebih berhati-hati,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya