Gelombang tinggi Pantai Selatan pengaruhi perikanan Bantul
Harianjogja.com, BANTUL — Gelombang yang tinggi dikeluhkan oleh para nelayan di Pantai Depok, Kretek, Bantul. Meskipun telah terjadi sejak awal bulan Juli, beberapa hari terakhir gelombang tinggi tersebut diperparah dengan angin kencang yang meliuk di pantai pesisir selatan Jawa ini. Pihak BMKG menyebut kondisi ini disebabkan badai tropis Sonca.
Promosi Pemilu 1955 Dianggap Paling Demokratis, Tentara dan Polisi Punya Partai Politik
Salah satu nelayan Pantai Depok, Riswanto mengakui banyak nelayan yang urung melaut karena mengetahui kondisi angin dan gelombang yang tak bersahabat. Ia menyebut saat berada di tengah laut, kapal sering oleng yang terisi banyak air karena pengaruh angin yang kencang. Menurut Riswanto, sebenarnya gelombang yang tinggi sudah terjadi mulai awal Juli lalu. Namun beberapa hari ini, angin makin kencang dan menyebabkan laju perahu susah dikendalikan.
“Hari ini hanya sekitar 12 perahu yang melaut, biasanya 20 perahu,” katanya pada Senin (24/7/2017).
Selain berpengaruh pada kapal, cuaca ini juga berpengaruh pada hasil tangkapan ikan. Rata-rata tangkapan ikan nelayan menurun karena ikan susah masuk ke dalam jaring yang ditebar. Bahkan banyak dari nelayan yang menerapkan sistem meninggalkan jaring di tengah laut dengan jangkar untuk diambil pada hari berikutnya, atau jamak disebut “ngendekke jaring” [menghentikan/meninggalkan jaring]. Cara itupun tak selalu menghasilkan tangkapan yang cukup banyak, sehingga nelayan sering merugi.
“Ini saja saya sudah ngendekke tiga hari, mau ambil tidak bisa karena gelombang tinggi. Hasilnya tetap sedikit,” ucapnya.