Jogja
Minggu, 17 Juli 2016 - 19:20 WIB

GELOMBANG TINGGI PANTAI SELATAN : Diperkirakan Terjadi hingga 18 Juli 2016

Redaksi Solopos.com  /  Mediani Dyah Natalia  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Wisatawan yang berkunjung di Pantai Baru sudah bisa bermain- main kemali di pinggir pantai setelah kondisi ombak yang sudah stabil, Minggu (12/6/2016). (Yudho Priambodo/JIBI/Harian Jogja)

Gelombang tinggi Pantai Selatan mungkin terjadi.

Harianjogja.com, JOGJA — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daerah Istimewa Yogyakarta meminta masyarakat mewaspadai gelombang tinggi di perairan laut selatan mencapai 2-4 meter yang diperkirakan berlangsung hingga 18 Juli 2016.

Advertisement

“Gelombang tinggi ini penyebabnya hampir sama dengan peristiwa beberapa hari sebelumnya. Untuk gelombang saat ini disebabkan peningkatan kecepatan angin di Samudera Hindia,” kata Koordinator Pos Klimatologi dan Geofisika BMKG Yogyakarta Joko Budiono, Sabtu (16/7/2016) seperti dikutip dari Antara.

Menurut Joko, BMKG sebelumnya telah mengeluarkan peringatan kewaspadaan terkait gelombang tinggi dan hujan lebat yang berlaku untuk 10-14 Juli 2016. Namun peringatan yang sama kembali diterbitkan untuk 15-18 Juli 2016.

Pemicu tinggi gelombang, menurut dia, hampir sama yakni disebabkan peningkatan kecepatan angin di Samudera Hindia yang saat ini diperkirakan mencapai 10 hingga 36 kilometer per jam.

Advertisement

“Kecepatan angin itu didorong oleh peristiwa munculnya daerah tekanan udara tinggi di wilayah Australia,” kata Joko.

Menurut Joko, tinggi gelombang mencapai 2 meter ke atas cukup berbahaya bagi kapal nelayan. Kondisi itu juga perlu diwaspadai bagi masyarakat atau wisatawan yang sedang berlibur di pantai. “Kami himbau berhati-hati karena gelombang laut cenderung meningkat pada sore hingga malam hari,” kata dia.

Selain itu, kata Joko, berdasarkan analisis kondisi dinamika atmosfer selama periode itu diprediksi pula terjadi hujan lebat disertai petir. “Masyarakat kami imbau berhati-hati terhadap dampak yang ditimbulkan seperti banjir, longsor, tanah licin, serta pohon tumbang,” kata dia.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif