SOLOPOS.COM - Sejumlah nelayan sedang berusaha menyelamatkan kapal agar tidak terseret arus di Pantai Baron, Desa Kemadang, Tanjungsari. Akibat adanya gelombang tinggi berdampak terhadap kerusakan kapal dan tempat berjualan milik pedagang. Selasa (24/5/2016). (David Kurniawan/JIBI/Harian Jogja)

Gelombang tinggi pantai Selatan paling parah terjadi di Pantai Baron.

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Gelombang setinggi lima meter menerjang kawasan Pantai Selatan Gunungkidul. Akibatnya puluhan kapal mengalami kerusakan dan puluhan lapak dan gazebo milik pedagang hanyut terbawa arus. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, kerugian ditaksir mencapai ratusan juta.

Promosi Semarang (Kaline) Banjir, Saat Alam Mulai Bosan Bersahabat

Adanya gelombang tinggi tidak hanya memporak-porandakan kawasan Pantai Baron, sebab sejumlah pantai lainnya juga mengalami hal yang sama. Data dari SAR Satlinmas Wilayah II Gunungkidul mencatat ada puluhan kapal rusak dan gazebo hingga lapak berjualan pedagang hanyut terbawa arus.

Bahkan di Pantai Ngandong, Desa Tepus, Kecamatan Tepus, pondasi bangungan milik salah seorang warga hancur tergerus ombak. Kondisi itu dibenarkan oleh Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Gunungkidul Rujimanto. Menurut dia, kondisi ini merupakan yang lumrah karena terjadi setiap tahun. Meski ada kerugian, dia menyakini untuk proses perbaikan tidak mengalami kendala karena bisa diambilkan dari keuntungan yang diperoleh selama ini.

“Tidak hanya pondasi milik Pak Dogo yang rusak, lapak saya pun ikut rusak karena hempasan ombak. Tapi itu bukan masalah, karena setelah reda kami akan memerbaiki lagi,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya