SOLOPOS.COM - Sejumlah nelayan sedang berusaha menyelamatkan kapal agar tidak terseret arus di Pantai Baron, Desa Kemadang, Tanjungsari. Akibat adanya gelombang tinggi berdampak terhadap kerusakan kapal dan tempat berjualan milik pedagang. Selasa (24/5/2016). (David Kurniawan/JIBI/Harian Jogja)

Gelombang tinggi Pantai Selatan masih perlu diwaspadai

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul mengerahkan seluruh anggota dan Tim Reaksi Cepat (TRC) paska-gempuran ombak gelombang tinggi di sepanjang pesisir laut selatan. Seluruhnya diterjunkan untuk membantu warga, seperti membersihkan puing gazebo yang porak poranda sejak gelombang tinggi pada  Rabu (8/6/2016).

Promosi Riwayat Banjir di Semarang Sejak Zaman Belanda

Sekretaris SAR Satlinmas II Surisdiyanto mengatakan sejak Rabu (8/6/2016) malam, gelombang tinggi kembali terjadi di laut selatan. Pihaknya pun menyiagakan 55 anggota SAR untuk terus berjaga selama 24 jam.

“Gelombang tinggi diprediksi akan muncul kembali pada Kamis (9/6/2016) pukul 10.00 WIB. Sejak Rabu malam tim SAR membangun talud di pantai Drini sebagai upaya antisipasi datangnya gelombang,” kata dia Kamis (9/6/2016) pagi.

Berdasarkan data yang diperoleh, akibat sapuan gelombang pada Rabu (8/6/2016), mayoritas kerusakan terjadi pada fasilitas umum di sepanjang pesisir pantai, yakni berupa puluhan gazebo dan lapak rusak parah bahkan sampai terbawa arus ke selatan. Masyarakat pun telah menyelamatkan barang-barang berharga, sedangkan nelayan menarik kapal mereka lebih ke arah utara menjauhi bibir pantai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya