SOLOPOS.COM - Warga berlari saat gelombang tinggi menyapu Pantai Glagah, Temon Kulonprogo, Rabu (8/6/2016). (Sekar Langit Nariswari/JIBI/Harian Jogja)

Gelombang tinggi pantai selatan membuat polisi memasang garis polisi
Harianjogja.com, KULONPROGO-Gelombang tinggi yang terjadi di pesisir wilayah Kulonprogo tidak hanya membuat kawasan laguna dan warung-warung di sekitar Pantai Glagah terendam air laut.

Percepatan abrasi juga terjadi di muara Sungai Bogowonto Pantai Congot dan menyebabkan jeti terancam rusak.

Promosi Pembunuhan Satu Keluarga, Kisah Dante dan Indikasi Psikopat

Pantauan Harian Jogja pada Kamis (9/6/2016) pagi, setidaknya ada lima warung di Pantai Congot terancam rusak. Pemilik warung bersama petugas dari kepolisian, TNI, dan tim SAR kemudian melakukan evakuasi terhadap barang-barang yang ada di dalam warung. Petugas juga mengevakuasi sekitar 27 perahu nelayan dari tepi pantai menuju tempat pelelangan ikan (TPI).

Petugas kepolisian juga memasang garis polisi di sejumlah titik rawan. Harapannya, warga tidak melewati batas tersebut demi keamanan. Meski demikian, masih saja ada sejumlah warga yang berdiri di dekat garis polisi karena penasaran dengan gelombang tinggi yang terjadi sehingga petugas harus berulang kali mengingatkan.

“Kami sterilkan kawasan ini agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, misalnya korban jiwa,” kata Babinkamtibmas Jangkaran, Bripka Dian Kusuma Wardani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya