SOLOPOS.COM - ilustrasi (JIBI/dok)

Permintaan udang terus meningkat namun produksi terkendala gelombang tinggi.

Harianjogja.com, KULONPROGO- Harga udang di tingkat petambak Kabupaten Kulonprogo, mengalami kenaikan seiring tingginya permintaan dari berbagai daerah.

Promosi Sejarah KA: Dibangun Belanda, Dibongkar Jepang, Nyaman di Era Ignasius Jonan

Petambak Desa Palihan Edwin di Kulon Progo, Kamis (9/6/2016), mengatakan kondisi ini dimanfaatkan petambak dengan menjual udang yang masih ujuran 200 ekor per kilogram dengan harga Rp32.000.

“Kami panen dini karena takut gelombang tinggi. Kami memanen udang yang baru umur 47 hari karena tingginya harga udang,” kata Edwin.

Ia mengatakan panen dini ini juga disebabkan gejala berak putih yang menyerang udang. Saat terserang berak putih, udang tidak bisa berkembang dengan baik, sehingga akan menyebabkan kerugian.

“Dengan luas lahan 2.000 meter persegi ini kami sudah merugi Rp10 juta. Pada kondisi normal, satu kolam dapat memanen udang sebanyak 3,5 ton atau sekitar Rp300 juta hingga Rp350 juta,” kata dia.

Saat ini, lanjut dia, harga udang ditingkat petambak ukuran 200 ekor per kilogram sebesar Rp32 ribu dari sebelumnya Rp28 ribu. Udang ukuran 100 ekor per kg, harganya mencapai Rp49.000 dari sebelumnya Rp45 ribu.

“Kami tidak mungkin memperbesar udang karena terserang berak putih dan gelombang pasang yang mengancam tambak udang,” kata dia.

Berdasarkan pantauan, belasan tambak udang di kawasan muara Sungai Bogowonto terendam air laut akibat gelombang pasang. Hal ini menyebabkan petambak udang merugi.

Salah satu tengkulak atau pengepul udang Syaifudin mengatakan dirinya langganan membeli udang dari petambak Kulon Progo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya