Jogja
Selasa, 15 September 2015 - 20:20 WIB

GELOMBANG TINGGI PANTAI SELATAN : Wisatawan dan Nelayan Pantai Gunungkidul Diminta Waspada

Redaksi Solopos.com  /  Nina Atmasari  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Reuters)

Gelombang tinggi pantai selatan membuat tim SAR meminta nelayan dan wisatawan waspada

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL-Tim Search And Rescue (SAR) Wilayah Operasi Kabupaten Gunungkidul mengimbau kepada wisatawan yang berlibur ke pantai di Gunungkidul untuk mewaspadai adanya gelombang tinggi.

Advertisement

Sekretaris SAR Wilayah Operasi II Kabupaten Gunungkidul, Surisdiyanto, pada Senin (14/9/2015)  mengatakan, gelombang pantai selatan memang kurang bersahabat sejak dua hari. Surisdiyanto menyebutkan tinggi gelombang yang terpantau mencapai lima hingga delapan feet, sementara pada Sabtu (12/9/2015) ketinggian gelombang mencapai lima feet atau empat sampai lima meter.

Ia menambahkan, pengunjung yang sedang menikmati keindahan pantai diharapkan untuk berhati-hati. Bukan tidak mungkin, tingginya gelombang dikhawatirkan akan menyebabkan korban jiwa.

Untuk mengantisipasi adanya korban dari tingginya gelombang, SAR Wilayah Operasi II menempatkan petugas di sembilan titik pantai di Wilayah Operasional II, yang diketahui banyak dikunjungi wisatwan.

Advertisement

SAR Gunungkidul, imbuhnya, tidak ingin ‘kecolongan’, keselamatan wisatawan terus diperhatikan dengan melakukan pengawasan dengan melibatkan seluruh anggotanya. Selain kepada wisatawan, imbauan berhati-hati terhadap gelombang tinggi juga sudah diberikan kepada nelayan.

“Berdasarkan data dari pusat informasi gelombang dan angin laut dari stormsurs.com, gelombang tinggi akan terjadi sampai tengah malam nanti. Diprediksi akan berlangsung hingga dua hari ke depan,” tandasnya.

Terpisah, Koordinator Tim SAR Operasi Wilayah I, Sunu Handoko Bayu Sagara mengatakan, Tim SAR yang bertugas di Pantai Wedi Ombo telah  mengingatkan wisatawan untuk tidak berenang di kolam alami yang terdapat di pantai tersebut. Karena jika gelombang datang dari selatan ke arah kolam, wisatawan yang ada dinkolam dapat terseret.

Advertisement

Sunu menambahkan, meski SAR sudah memberitahukan perihal perubahan gelombang  kepada nelayan, masih ada sejumlah nelayan yang tetap nekat melaut.

“Alasannya, saat gelombang tinggi ikan jenis bawal akan banyak ditangkap,” urainya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif